Ahad 26 Jun 2016 12:47 WIB

Dubes RI Pandang Inggris Tetap Mitra Besar Indonesia

Pengemudi taksi mengibarkan bendera Inggris usai keluar keputusan jajak pendapat yang menyebut Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.
Foto: Reuters
Pengemudi taksi mengibarkan bendera Inggris usai keluar keputusan jajak pendapat yang menyebut Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Dr Rizal Sukma mengatakan Indonesia percaya bahwa Inggris akan terus menjadi aktor internasional yang penting dan mitra besar bagi Indonesia serta anggota negara ASEAN.

Hal itu diungkapkan Dubes, Ahad (26/6), sehubungan dengan hasil referendum yang menghasilkan Brexit, Inggris keluar dari Uni Eropa yang membuat Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan mundur dari jabatannya. "Orang Inggris telah menyampaikan pendapatnya dan kita harus menghargai pilihan mereka, The British people have spoken. We respect their choice, " ujar mantan Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Menurut Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah, sebagai Dubes di Inggris ia akan terus mengikuti perkembangan yang ada seraya mulai mengidentifikasi penyesuaian apa yang harus dilakukan. KBRI London yakin hubungan Indonesia dan Inggris akan tetap berkembang baik ke depan, ujar Doktor dari London School of Economics and Political Science (LSE), Inggris menambahkan bahwa ia yakin stabilitas ekonomi makro Inggris akan segera pulih.

Hasil referendum, yang berakhir Brexit, dimana 17.420.742 menyatakan keluar UE dibandingkan 16.141 241 yang ingin tetap bergabung atau 51,9 persen dibandingkan 48,1 persen, yang membuat mata uang Inggris Poundsterling sempat jatuh. Dubes Rizal Sukma mengatakan bahwa meskipun proses Brexit ini membutuhkan waktu paling sedikit dua tahun, diharapkannya stabilitas ekonomi secara makro akan segera pulih.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebutkan dampak langsung hasil referendum Inggris bagi Indonesia akan sangat terbatas. Prioritas kemitraan Indonesia-Inggris maupun kemitraan Indonesia-Uni Eropa tidak akan berubah, ujarnya.

Indonesia meyakini hasil referendum tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral Indonesia-Inggris dan menjadi kepentingan bersama kedua negara untuk terus memupuk kerja sama di berbagai bidang strategis, demikian Menlu.

Inggris merupakan mitra strategis Indonesia sejak tahun 2012. Nilai perdagangan kedua negara mencapai 2,35 miliar dolar AS (2015) dan nilai investasi Inggris di Indonesia mencapai 503,2 juta dolar AS (2015) serta jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia tercatat sebesar 69.798 wisatawan tahun 2015.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement