Rabu 17 Aug 2016 08:55 WIB

Penembakan Imam Masjid, Jaksa: Ini Pembunuhan Berencana Berdarah Dingin

Terdakwa pembunuh imam masjid New York Oscar Morel menghadiri persidangan, Selasa, 16 Agustus 2016.
Foto: Reuters
Terdakwa pembunuh imam masjid New York Oscar Morel menghadiri persidangan, Selasa, 16 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penembak imam masjid di Queens, AS dan temannya didakwa dengan pembunuhan tingkat satu.

"Ini merupakan tindakan mengerikan dan kejam yang hanya dapat digambarkan sebagai pembunuhan berencana berdarah dingin," ujar asisten jaksa Peter McCormack, Selasa (16/8).

Terdakwa Oscar Morel (35 tahun) ditahan pada Ahad lalu dan dikenai tuduhan pembunuhan Maulana Alauddin Akonjee dan temannya Thara Uddin. Morel dituduh menembak keduanya di belakang kepala dari jarak dekat, Sabtu siang.

Peristiwa terjadi saat keduanya berjalan pulang dari Al-Furqan Jame Masjid di Queens, New York. Awalnya dia didakwa dengan pembunuhan tingkat dua pada Senin.

Polisi yang menggeledah rumahnya di Brooklyn menemukan pistol revolver 38 di belakang dinding. Menurut penyelidik, pistol tersebut cocok dengan yang digunakan dalam pembunuhan.

Jaksa menambahkan dakwaan pembunuhan tingkat satu pada Selasa karena ada indikasi pembunuhan direncanakan. Belum jelas apa motif Morel.

Jaksa distrik Queens, Richard Brown menyebut pernyataan awal polisi New York mengenai kejahatan kebencian mungkin menjadi motifnya.

Morel, yang datang ke pengadilan diborgol dan mengenakan belenggu, tidak mengajukan pembelaan dan akan kembali pada Kamis ketika seorang pengacara pembunuhan akan ditugaskan untuk kasusnya.

Morel ditahan setelah sebuah truk Chevy mirip dengan miliknya tertangkap kamera meninggalkan lokasi. Lalu, 10 menit kemudian mobil itu terlibat tabrak lari dengan sepeda beberapa mil jauhnya dari tempat penembakan. Pengendara sepeda mencatat pelat nomor dan melaporkannya ke polisi, yang menyebabkan penangkapan Morel ini.

Sebuah delegasi Dewan Pimpinan Islam New York dan tokoh masyarakat setempat bertemu dengan Brown, jaksa wilayah Queens, sebelumnya pada Selasa untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang penyelidikan.

"Masyarakat sangat percaya tragedi ini adalah kejahatan kebencian dan ingin NYPD, Unit Kejahatan Kebencian dan DOJ memperlakukannya seperti begitu," kata sebuah pernyataan dari dewan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement