Jumat 16 Sep 2016 21:23 WIB

Cina Bebaskan Warga Kanada yang Dituduh Jadi Mata-Mata

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi spionase (ilustrasi).
Foto: gadabimacreative.blogspot.com
Aksi spionase (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, OTAWA -- Pria Kanada yang ditangkap bersama istrinya di hina pada 2014 atas tuduhan spionase telah kembali ke rumah. Kevin Garratt ditahan pada Agustus dua tahun lalu dengan tuduhan mencuri rahasia negara. Istrinya, Julia Garratt, dibebaskan dengan jaminan pada Februari tahun berikutnya.

Pasangan itu hidup di perbatasan Korea Utara sebelum ditangkap. Mereka mengaku membantu pengungsi. Seperti dilansir BBC, Kevin dibebaskan setelah kunjungan resmi pertama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ke Cina.

Saat penangkapan, anak tertua Garratt menyebut tuduhan spionase pada saat itu "sangat tidak masuk akal,"

Dia mengatakan orang tuanya adalah tidak memiliki hubungan apapun dengan militer dan pemerintah atau bahkan sesuatu seperti itu,"

Menurut pernyataan dari keluarga Garratt, Kevin dideportasi pada Kamis (16/9) menyusul putusan dalam kasus ini.

"Keluarga Garratt berterima kasih kepada semua orang yang telah mendoakan, dan juga terima kasih banyak kepada individu yang telah bekerja untuk membebaskan Kevin," demikian bunyi dari pernyataan itu.

Perdana menteri Kanada mengatakan ia "senang" dengan kembalinya Garratt ke Kanada. "Kami sangat terkesan dengan kasih dan ketahanan keluarga Garratt," tambah Trudeau.

Dalam sebuah konferensi pers Agustus, Perdana Menteri Cina Li Keqiang meyakinkan PM Kanada, Kevin akan diperlakukan secara manusiawi.

Baca juga,  Kapal Mata-Mata Cina Masuk di Perairan Jepang.

Li akan bertemu Trudeau pekan depan ketika ia membuat kunjungan resmi ke Kanada. Pasangan suami istri asal Vancouver ini sudah tinggal di Dandong, Cina, sejak 1984. Mereka memiliki kedai kopi yang populer dan menjadi relawan yang memberi bantuan dari komunitas Kristen.

Pemerintah Cina membantah tuduhan penangkapan pasangan ini sebagai aksi balas dendam. Sebelumnya, pria China ditahan di Kanada setelah buron di AS karena diduga mencuri dokumen jet tempur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement