REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peraih penghargaan Nobel di bidang sastra dari India pada 1913, Rabindranath Tagore mengunjungi Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar pada Juli sampai Oktober 1927. Kunjungan ini merupakan kunjungan misi kebudayaan dari Universitas Visva Bharati di Santiniketan yang ia dirikan.
Misi kunjungan Tagore antara lain mempelajari sisa-sisa peradaban India dari kolektor relik kuno dan mempelajari kehidupan dan pentas seni di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain itu juga bertujuan melakukan kerja sama budaya yang erat dengan wilayah-wilayah yang dikunjunginya.
Dalam siaran pers Indian Mission to ASEAN, Kamis (19/1), disebutkan kunjungan itu memberikan banyak pengaruh ke dalam pikiran Tagore. Bahkan ia menyebut tarian Jawa merupakan tarian yang paling indah dari seluruh tarian yang pernah dilihatnya selama hidupnya. Ia sangat menyukai tarian Jawa.
Tagore juga suka berdiskusi mengenai dua epik termashyur, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Ia sangat senang menemukan dua epik termashyur itu di Pulau Jawa.
Ini menunjukkan elemen-elemen budaya dari Asia Tenggara secara signifikan telah memperkaya keindahan Santiniketan.