Rabu 01 Feb 2017 08:58 WIB

Ledakan dalam Kampanye Pemilu India Tewaskan Tiga Orang

Ilustrasi - Ledakan.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi - Ledakan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Tiga orang tewas dan 15 orang lagi cedera, sebagian kritis pada Selasa malam (31/1) dalam ledakan di dekat tempat pertemuan kampanye pemilihan umum di Negara Bagian Punjab, India Utara, kata beberapa pejabat.

Ledakan itu terjadi selama pertemuan terbuka calon Partai Kongres di Bathinda, 141 kilometer di sebelah barat-daya Ludhiana, kota utama di Punjab. "Pada Selasa malam, tiga orang termasuk seorang anak lelaki yang berusia sembilan tahun tewas dan 15 orang lagi cedera, setelah ledakan terjadi di Daerah Maur Mandi di Bathinda selama kegiatan keliling," kata seorang pejabat di Bathinda.

Setelah ledakan tersebut, korban cedera segera dibawa ke instalasi medis terdekat, tempat kondisi sebagian dari mereka kritis.

Namun calon dari Partai Kongres Harminder Jassi yang berkampanye di wilayah itu tidak cedera.

Ledakan bom tersebut menyulut kepanikan di daerah itu. Warga setempat mengatakan suara ledakan yang memekakkan telinga terdengar di seluruh daerah tersebut. Para pejabat polisi mengatakan bom itu ditaruh di dalam mobil yang diparkir di dekat jalanan. Mobil yang rusak, kata polisi, ditemukan rusak akibat dampak ledakan.

Pemilihan umum lokal di Punjab dijadwalkan diselenggarakan pada Sabtu. Sejauh ini, itu adalah peristiwa pertama kerusuhan yang berkaitan dengan pemungutan suara di negara bagian tersebut.

Punjab menyaksikan perlawanan bersenjata terhadap kekuasaan India dari 1990 sampai pertengahan 1990-an. Selama masa tersebut, tentara India menghadapi perlawanan berdarah dari kaum separatis Sikh yang menuntut negara terpisah.

Beberapa ribu orang, kebanyakan pengikut Sikh, masyarakat minoritas di India, tewas dalam lebih dari satu dasawarsa aksi perlawanan di negara bagian itu. Namun, sejak 1993, Negara Bagian Punjab telah menghadapi kondisi yang relatif tenang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement