Senin 17 Apr 2017 16:16 WIB

Dubes Rusia: Hubungan Rusia-Inggris Terburuk Sepanjang Sejarah

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Duta Besar Rusia untuk Inggris Alexander Yakovenko.
Foto: The Telegraph
Duta Besar Rusia untuk Inggris Alexander Yakovenko.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar Rusia untuk Inggris Alexander Yakovenko menyebut hubungan bilateral antara Rusia dan Inggris terburuk sepanjang sejarah.

Inggris telah memutuskan akan mengirimkan 800 pasukan ke Estonia. Pengiriman pasukan baru tersebut merupakan bagian dari rencana NATO dalam menghadapi ancaman Rusia.

Selain itu hubungan kedua negara semakin menegang setelah Rusia bersikeras mendukung rezim Bashar al Assad. Meskipun dalam pertemuan negara-negara G7 Inggris telah meminta Rusia menghentikan dukungannya terhadap Suriah.

Perdana Menteri Inggris Theresa May menuding Kremlin telah berada dalam argumen yang salah. Ia menyalahkan militer Suriah atas serangan gas kimia yang menewaskan banyak warga sipil Suriah, termasuk anak-anak. Bahkan Menlu Inggris Boris Johnson juga menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin berada dalam persatuan penjahat super.

Menanggapi pernyataan May tersebut, Yakovenko mengatakan kebalikannya itu benar. Yakovenko menuduh NATO melakukan tindakan yang tak masuk akal saat mengirimkan pasukan ke Estonia. "Kami menyesalkan penyebaran (pasukan) yang dapat menimbulkan ketegangan di Eropa sepanjang perbatasan NATO dan Rusia," katanya, dilansir dari Politics Home, Senin (17/4).

Padahal menurut dia, Rusia tidak menimbulkan ancaman ke Estonia maupun negara-negara NATO lainnya. Sehingga keputusan pertahanan teritorial tersebut dinilai sangat konyol.

Bahkan pernyataan serupa juga dia utarakan ke Mail Online, ketika ditanya tentang hubungan bilateral kedua negara yang memburuk, ia menjawab "iya."

Ia juga sangat menyayangkan dibatalkannya kunjungan Johnson ke Moskow karena alasan serangan gas kimia di Suriah yang dituduhkan kepada rezim Assad. Dan dengan sikap tersebut, menurut dia, sebagai indikasi lain tidak ada hubungan bilateral antara kedua negara selain hubungan diplomatis belaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement