Selasa 25 Apr 2017 23:23 WIB

Pria Thailand Unggah Video Pembunuhan Bayi di Facebook

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang membuka Facebook di komputer jinjingnya.
Foto: Pexels
Wanita sedang membuka Facebook di komputer jinjingnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Seorang pria asal Thailand terlihat membunuh bayi perempuan. Ia merekam kejahatan tersebut dan mengunggahnya melalui jejaring sosial Facebook, Selasa (25/4). 

Dari rekaman video, terlihat ia membunuh bayi perempuan yang diyakini adalah anaknya sendiri dengan cara digantung. Pria berusia 21 tahun itu kemudian mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara serupa. 

Polisi mengatakan kejadian tersebut berlangsung di sebuah hotel di Phuket. Pelaku melakukan kejahatan brutal itu setelah mengalami pertengkaran dengan istrinya. 

Rekaman kejadian yang dibuat oleh pelaku juga dilaporkan sempat disebarkan melalui jejaring sosial Youtube. Namun, setelah 15 menit ditayangkan, video itu dihapus setelah datangnya laporan dari pihak berwenang dan BBC.

Tayangan yang beredar melalui Facebook itu telah membuat kemarahan banyak orang di Thailand dan negara-negara lainnya yang melihat. Jejaring sosial juga diminta untuk berhati-hati agar pengguna tidak bisa sembarangan menggugah suatu konten yang memperlihatkan adegan kekerasan, apalagi pembunuhan, dan berbagai kejatan lainnya. 

"Ini adalah sebuah kejadian mengerikan, kami dari Facebook menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban dan konten berbahaya semacam ini tak akan pernah mendapat tempat," ujar pernyataan resmi Facebook, dilansir BBC.

Sebelumnya, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu juga sempat mendapat protes setelah beredarnya rekaman pembunuhan yang dilakukan pria asal Amerika Serikat (AS) beberapa pekan lalu bernama Steve Stephens. Saat itu, ia mengunggah tayangan yang memperlihatkan dirinya menembak seorang kakek bernama Robert Godwin dan mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap 15 orang. 

Sementara itu, Youtube yang sempat menayangkan rekaman pembunuhan oleh pria Thailand menyatakan permintaan maaf. Perusahaan itu menegaskan bahwa ada kebijakan jelas untuk menghapus video yang memuat konten terlarang dari pengguna. 

"Youtube memiliki kebijakan yang jelas untuk hanya menerima video yang diunggah oleh pengguna, selama itu tidak melanggar ketentuan dan jika tidak, kami dengan cepat akan menghapusnya," jelas pernyataan Youtube. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement