Sabtu 22 Apr 2017 12:35 WIB

Trump Sebut Penembakan Paris Naikkan Suara Le Pen

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Marine Le Pen
Foto: AP/Michel Spingler
Marine Le Pen

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pembunuhan dua polisi oleh Karim Cheurfi (39 tahun) di Champs Elysees, Paris pada Kamis (20/4) membuat keamanan nasional di Prancis jadi agenda utama selama dua hari sebelum pemilihan presiden dilaksanakan di Prancis. Prancis memperketat tingkat keamanannya.

Calon presiden dari kelompok nasionalis kanan Marine Le Pen menjanjikan kendali imigrasi dan perbatasan yang lebih ketat. Ini dilakukan untuk mengalahkan teroris.

Capres dari kelompok tengah, Emmanuel Macron yang bersaing ketat melawan Pen, mengatakan solusinya tidak sesederhana yang disarankan Pen. "Tak ada yang namanya risiko nol," katanya, Jumat (21/4).

Siapa pun yang mengatakan sebaliknya, ujar Macron, merupakan orang yang tidak bertanggung jawab. Jajak pendapat pertama yang dilakukan pada Kamis lalu menunjukkan Le Pen mendapatkan sejumlah peningkatan suara. Suara Macron malah turun.

Macron masih terlihat memenangkan putaran pertama dengan jumlah suara 24,5 persen, suaranya tergelincir setengah persen. Sementara suara untuk Le Pen naik satu hingga 23 persen.

Mantan perdana menteri dari kelompok konservatif, Francois Fillon dan kelompok kiri Jean-Luc Melenchon suaranya turun setengah persen pada 19 persen. Ini berdasarkan jajak pendapat Odoxa dalam surat kabar Le Point.

Serangan di Champs Elysees di jantung Ibu Kota Prancis menambah ketidakpastian dalam pemilihan presiden.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan  serangan di Champs Elysees akan membantu Le Pen mendapatkan suara sebab ia kandidat yang terkuat mengenai masalah perbatasan. "Ia juga merupakan orang yang paling kuat dalam memahami apa yang terjadi di Prancis," kata Trump.

Meski demikian, ujar Trump, ia tak secara eksplisit mendukung Le Pen. Namun dia yakin serangan tersebut akan mempengaruhi bagaimana orang Prancis akan memberikan suaranya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement