Senin 22 Dec 2014 05:57 WIB

Tentara Israel Tembaki Nelayan Palestina di Gaza

Nelayan Palestina melaut mencari ikan (ilustrasi)
Foto: EPA/Ali Ali
Nelayan Palestina melaut mencari ikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Gaza -- Pasukan angkatan laut Israel Minggu melepaskan tembakan ke beberapa nelayan Palestina dari Khan Younes dan lepas pantai Kota Gaza, Jalur Gaza.

Laporan-laporan menunjukkan bahwa kapal perang Israel menargetkan nelayan di perahu kayu rentan mereka dengan menembakkan amunisi hidup untuk memaksa para nelayan tak bersenjata itu meninggalkan laut.

Padahal nelayan-nelayan Palestina tidak melanggar kesepakatan gencatan senjata terbaru dengan Israel, karena mereka mencari ikan di wilayah enam mil laut. Serangan-serangan terhadap nelayan di Gaza tidak hanya membahayakan kehidupan mereka, tetapi juga kehidupan keluarga mereka dan ekonomi di jalur-perang yang lelah.

Menangkap ikan dianggap industri utama di Gaza, yang terus dirusak oleh Israel, menyebabkan seluruh masyarakat menderita kondisi ekonomi yang memburuk. OXFAM melaporkan mengenai industri perikanan dan nelayan mengatakan,

"Dengan sebagian besar ikan setidaknya sembilan mil di laut, mereka telah berjuang untuk mencari nafkah dan sekarang 90 persen dari mereka membutuhkan bantuan internasional," tuis WAFA.

Wilayah laut yang bisa diakses nelayan di Gaza mengalami pengurangan besar sejak tahun 1994. Laporan itu mengatakan bahwa pada tahun 1994, nelayan Palestina memiliki akses ke 20 mil lepas pantai Gaza.

Namun pada tahun 2002 mereka diizinkan akses sampai 12 mil, dan kemudian dikurangi di tahun 2006 menjadi enam mil. Namun, pada akhir serangan militer Israel

"Cast Lead" pada Januari 2009, wilayah yang dapat diakses adalah makin berkurang hanya tiga mil laut. Setelah perjanjian gencatan senjata terbaru diperluas lagi sampai enam mil.

Menurut OCHA Daerah Akses yang Dibatasi (ARA) dalam laporan Jalur Gaza tahun 2013, "Sejak Juni 2007, lima nelayan Palestina tewas dan 25 luka-luka ketika pasukan angkatan laut Israel menembaki untuk menegakkan larangan akses itu."

Dalam isu terkait, pesawat tempur Israel terus terbang di ketinggian rendah terutama di atas kota Gaza, setelah beberapa serangan udara yang menargetkan beberapa daerah tanpa laporan kerugian manusia.

Ketegangan berlanjut di Jalur dengan tentara Israel menembaki para petani Palestina yang berusaha mengakses lahan pertanian mereka di perbatasan. Mereka dihadapi oleh penjaga perbatasan Israel, yang memaksa mereka untuk meninggalkan tanah mereka sekaligus.

ANERA mengatakan dalam satu laporan pada 2013 bahwa "Pertanian di Gaza juga telah terpukul keras oleh blokade ekspor dan impor.

"Sebanyak 46 persen lahan pertanian di Gaza tidak bisa diakses atau tidak dapat digunakan karena kerusakan tanah selama "Operasi Cast Lead" dan oleh "zona penyangga keamanan" sepanjang perbatasan Gaza utara dan timur dengan Israel," tulis ANERA.

Hal ini melaporkan bahwa zona penyangga saja mengandung 29 persen dari tanah yang subur Gaza; Sebagian besar bila dibandingkan dengan jumlah besar pengungsi Palestina yang tinggal di Gaza, yang diperkirakan sekitar 1.760.037 pada tahun 2014 oleh Biro Pusat Statistik Palestina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement