REPUBLIKA.CO.ID,  RAMALLAH -- Kelompok Shaolin Kung Monk Corps, pada Ahad malam (22/1), tampil di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, dalam kesempatan Perayaan Imlek bersama rakyat Palestina. Dalam 15 penampilan singkat, kelompok itu mempertunjukkan seni beladiri tradisional Tiongkok yang mencerminkan disiplin, penghormatan dan keharmonisan, nilai-bila yang dikumandangkan di dalam masyarakat Palestina.

Wakil Direktur Kantor Tiongkok di Palestina Jin Ying mengatakan, penampilan tersebut untuk merayakan sejarah bersama antara Palestina dan Tiongkok dan hubungan bersaudara yang dimiliki bersama dalam festival musim semi mendatang. "Kami bahagia bisa mewakili pertunjukan Kung Fu Kuil Shaolin dari Tiongkok untuk Palestina. Sebab, kelompok ini adalah salah satu tingkat tertinggi Kung Fu Tionghoa yang mewakiliki filsafat dan kebudayaan Tionghoa yang diwujudkan dalam kedamaian dan keharmonisan," kata Jin.

Pertunjukan itu seringkali memicu tepuk tangan riuh dari penonton yang terkesan dengan kemampuan para penampil dan keaslian Kung Fu Shaolin. Rakyat Palestina memuji keharmonisan yang diciptakan dalam pertunjukan tersebut. Bahkan, mereka menghormati kebudayaan Tionghoa.

Salah satu warga Palestina Haneen Abu Baker, yang menyaksikan pertunjukan itu, mengatakan, tertarik pada kebudayaan Tionghoa dan menerapkan beberapa bagian kebudayaan tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. "Saya mengunjungi Tiongkok tiga tahun lalu, dan saya adalah salah seorang penggemar kebudayaan Tionghoa," kata wanita itu.

Kung Fu Shaolin adalah seni yang rumit terutama oleh rumus lisan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lain. Berdasarkan sejarah, pengakuan para pewaris Kung Fu Shaolin dilandasi atas sistem patriarkhal Kuil Shaolin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika