Kamis 14 Dec 2017 11:01 WIB

Gaza Rencanakan Demonstrasi Besar-besaran Pekan Ini

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina di Kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.
Foto: Ammar Awad/Reuters
Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina di Kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Faksi Palestina Jihad Islam telah menyerukan demonstrasi besar-besaran di Jalur Gaza pada Jumat (15/12). Demonstrasi ini ditujukan melawan keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Kami meminta warga Gaza ambil bagian dalam demonstrasi satu juta orang demi 'Yerusalem bebas' pada Jumat dari koridor Salah al-Din di dekat kota selatan Rafah ke kota utara Beit Hanoun," ujar Khaled al-Batch, seorang anggota kelompok Jihad Islam pada Rabu (13/13), dikutip Anadolu.

 

Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Kota Gaza, al-Batch mengatakan demonstrasi yang ini dimaksudkan menekankan identitas Arab dan Muslim Yerusalem dan kepentingan relijius kota untuk umat Islam di seluruh dunia. Dia kemudian memperingatkan, langkah kontroversial AS dapat menyebabkan lebih banyak aneksasi di Tepi Barat oleh Israel.

 

"Pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah membuat Amerika harus melawan bangsa-bangsa di dunia. Jutaan orang dalam beberapa hari terakhir telah menunjukkan solidaritas mereka terhadap Yerusalem dan Palestina," kata al-Batch.

 

Al-Batch juga menyampaikan pesan kepada para pemimpin negara-negara Muslim, yang bertemu di Istanbul untuk melakukan pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Rabu (13/12). Ia mendesak mereka meminta pertanggungjawaban AS dan memaksanya membalikkan keputusan yang tidak adil itu.

 

Rabu pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS juga akan memindahkan Kedutaan Besarnya dari Tel Aviv ke kota suci tersebut.

 

Trump menekankan dalam pengumumannya pekan lalu, pemerintah AS belum mengambil posisi mengenai batas-batas spesifik kedaulatan Israel di Yerusalem.

 

Sementara pada April lalu, Moskow mengumumkan pengakuannya atas Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Rusia mengungkapkan harapan, timur dari kota itu pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.

 

Netanyahu Tolak Pengakuan OKI atas Yerusalem

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement