Jumat 20 Apr 2018 16:32 WIB

Israel Larang Warga Palestina Dekati Wilayah Perbatasan

Larangan tersebut disampaikan Israel dengan menyebarkan pamflet di jalur Gaza

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Tentara Israel berjaga di perbatasan Jalur Gaza.
Foto: AP Photo
Tentara Israel berjaga di perbatasan Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemerintah Israel menyebarkan pamflet di jalur gaza yang berisi larangan bagi warga Palestina untuk menjauhi wilayah perbatasan. Pamflet tersebut juga berisi pemberitahuan yang mengatakan jika militer tidak segan untuk mengambil tindakan tegas di kawasan tersebut.

Selebaran itu disebarkan menyusul banyaknya warga Palestina yang mendekati kawasan perbatasan dalam beberapa bulan terakhir. Ini merupakan pamflet perdana yang disebarkan otoritas Israel usai aksi protes yang dilakukan warga Palestina.

Pamflet tersebut disebar otoritas Israe menggunkan pesawat terbang pada pagi hari waktu setempat. Pamflet ditebarkan disepanjang daerah perbatasan.

Aktifitas yang rutin dilakukan setiap Jumat itu diperbuat usai aksi massa bertema 'The Great March of Return' yang dilakukan warga Palestina. Setiap pekan, warga gaza membakar ban dan melempari batu ke wilayah perbatasan.

Militer mengatakan, lemparan batu itu mengarah pada personel tentara yang dikerahkan menjaga kawasan tersebut. Pasukan yang diterjunkan ke kawasan itu kemudian merespon dengan melepaskan tembakan kearah warga. Namun, tindakan tersebut mengundak kritik dunia internasional.

Israel lantas menuding Hamas sebagai dalang dari aksi massa tersebut. Mereka mengatakan, Hammas mengambil keuntungan tertetu dari aksi teror yang dilakukan warga Palestina.

"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) siap menghadapi skenario apapun. Menjauh dari pagar dan jangan mencoba untuk merusaknya," bunyi peringatan dalam selebaran tersebut.

Protes massal, yang disebut The Great March of Return itu diselenggarakan oleh kelompok-kelompok masyarakat sipil dan didukung semua faksi politik untuk menyerukan hak pulang pengungsi Palestina. Demonstrasi ini diselenggarakan selama enam pekan dan diawali dengan peringatan Land Day.

Land Day merupakan sebuah peristiwa untuk memperingati enam warga Palestina Israel yang ditembak mati oleh pasukan Israel setelah memprotes penyitaan pemerintah atas tanah Palestina pada 30 Maret 1976. Aksi ini berakhir pada 15 Mei.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement