Jumat 09 Mar 2012 09:03 WIB

Meredakan Isu Perang, Khamenei Puji Sikap Obama

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kemarin, menyambut tanggapan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam meredakan pembicaraan perang terhadap Teheran atas kegiatan nuklirnya. "Itu pembicaraan baik dan menunjukkan jalan keluar dari khayalan," kata laman Khamenei mengutip ucapan pemimpin itu kepada ulama dari Majelis Ahli, seperti diberitakan AFP.

Sebelumnya, Obama menyatakan bahwa kegiatan nuklir Iran bukan ancaman langsung. Menurut Obama, cara diplomasi bisa mencegah Iran membuat bom. "Tapi, presiden Amerika Serikat terus mengatakan ingin membuat rakyat Iran berlutut melalui hukuman. Bagian dari pidato itu menunjukkan kelanjutan khayalan dalam masalah ini," tambah Khamenei.

Barat dan Israel menuding Teheran membuat senjata atom dengan kedok bersikeras melakukan kegiatan nuklir untuk tujuan damai. Iran dikenai empat hukuman Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), terpisah dari hukuman lain yang dilancarkan AS dan Uni Eropa atas minyak dan keuangannya.

Ketegangan Israel dengan Iran berkobar sesudah pemboman di New Delhi, Tbilisi, dan Bangkok pada tengah Februari, namun Iran dengan marah membantah tuduhan berada di balik tindakan teroris itu.

Perdana Menteri Inggris David Cameron juga memperingatkan Israel agar tidak melancarkan gerakan tentara terhadap Iran, dengan menyatakan tekanan diplomatik masih dapat menghentikan sengketa kegiatan nuklir republik Islam itu. "Kami pikir bahwa tindakan tentara terhadap Iran oleh Israel bukan pendekatan tepat. Kami mengatakan itu secara terbuka dan pribadi kepada warga Israel," kata Cameron kepada panitia parlemen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement