Jumat 08 Jun 2012 21:56 WIB

Operasi Militer Telantarkan 600 Ribu Warga Pakistan

Ilustrasi. Pengungsi di Pakistan diperkirakan terus mengalir hingga akhir tahun.
Foto: ANTARA/REUTERS
Ilustrasi. Pengungsi di Pakistan diperkirakan terus mengalir hingga akhir tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Hampir 600 ribu orang terlantar akibat operasi militer terhadap para gerilyawan di daerah suku Pakistan. Lembaga bantuan internasional, 'Save the Children' memperkirakan, lebih dari 600 ribu orang akan mengungsi dari lembah Khyber jika operasi keamanan terus berlanjut, di mana lebih dari 300 ribu diperkirakan anak-anak.

Xinhua melaporkan, arus pengungsi dalam negeri dari wilayah itu dimulai Januari, dan semakin intensif pada pertengahan Maret saat operasi di daerah tersebut meningkat. Sejak itu, sekitar 63 ribu keluarga telah mengungsi dan pindah ke Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Jumlah keluarga terlantar baru-baru ini diperkirakan mencapai total 144.104 keluarga. Menurut Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), sekitar 1.200 orang sudah terdaftar di kamp Jalozai setiap hari, dibandingkan selama pertengahan Maret hingga 10 ribu orang.

Sementara itu, lebih dari 90 persen dari pengungsi baru tinggal di luar kamp, di ruang sewaan, atau dengan keluarga angkat. Sangat penting untuk membantu para pengungsi di luar kamp ini, karena keterbatasan layanan bantuan yang menjangkau mereka.

Karena sebagian besar pengungsi adalah perempuan dan anak-anak yang memiliki budaya konservatif. Mereka tidak mau tinggal di kamp-kamp dan banyak yang tidak dapat akses layanan bantuan.

sumber : Xinhua/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement