Senin 24 Sep 2012 00:07 WIB

Perangkat Nuklir Siemens yang Dijual ke Iran Berbahan Peledak

Ketua Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majelis Iran, Alaeddin Boroujerdi
Foto: IslamTimes
Ketua Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majelis Iran, Alaeddin Boroujerdi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Ketua Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majelis Iran, Alaeddin Boroujerdi mengatakan peralatan nuklir yang dijual perusahaan raksasa Jerman, Siemens, ke Iran berisikan bahan peledak yang ditujukan untuk menyabotase fasilitas nuklir Iran.

"Pejabat intelijen keamanan kami berhasil menemukan bahan peledak dalam peralatan untuk kegiatan nuklir yang telah dijual ke Iran," ujarnya di Teheran, Iran, Sabtu (22/9).

"Perangkat ini seharusnya meledak setelah di-implementasi dan menyabotase seluruh sistem, tapi plot ini dinetralkan karena kewaspadaan ahli Iran," tambah Boroujerdi.

Atas kejadian tersebut, ia melanjutkan, Iran meminta dan perusahaan Jerman tersebut bertanggung jawab. Mengacu pada pernyataan sebelumnya yang dibuat kepala nuklir Iran pada pertemuan tahunan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Boroujerdi mengatakan badan tersebut telah menggunakan setiap metode untuk menyabot program nuklir sipil Teheran.

Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Fereydoun Abbasi mengatakan, "Pada hari Jumat 17 Agustus 2012, saluran listrik di jalan dari kota Qom ke fasilitas Fordow dipotong dengan menggunakan bahan peledak. Perlu diingatkan bahwa pemadaman listrik adalah cara merusak mesin centrifuge. Pada dini hari berikutnya, inspektur [IAEA] menuntut pemeriksaan fasilitas."

"Apakah tidak ada hubungan antara kunjungan dan ledakan itu? Siapa lagi yang bisa memiliki akses cepat ke fasilitas selain inspektur IAEA untuk mendaftar dan melaporkan disfungsi," tanya dia.

Amerika Serikat, Israel dan beberapa sekutu mereka telah berulang kali menuduh Iran mengejar sasaran non-sipil dalam program energi nuklirnya.

Iran berpendapat sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi nuklir dan anggota IAEA, dia berhak untuk mengembangkan dan memeroleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.

IAEA telah melakukan inspeksi berbagai fasilitas nuklir Iran, namun tidak pernah menemukan bukti pengalihan dalam program energi nuklir Tehran terhadap tujuan militer.

sumber : IslamTimes
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement