Selasa 03 Mar 2015 23:54 WIB

Netanyahu Bantah Hubungan AS-Israel Renggang

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Netanyahu
Foto: VOA
Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menepis merenggangnya hubungan negaranya dengan Wasington, terkait pandangannya soal nuklir Iran. Menurutnya meski baru-baru ini ada perbedaan pendapat antara dirinya dengan pemerintah Barack Obama, namun hubungan Israel-AS belum pernah sekuat ini sebelumnya.

Berbicara di depan kelompok pro-Israel, Komite Hubungan Umum Amerika-Israel (AIPAC), Netanyahu menjelaskan gesekan yang terjadi antara dirinya dengan Obama. Selama ini menurutnya, ia  khawatir negosiasi yang negosiasi akan membuat Teheran memiliki kesempatan mengembangkan senjata nuklir. Menurutnya ia akan berbicara dengan jelas di hadapan Kongres, mengenai program nuklir Iran yang mengancam Israel dan dunia.

"Pertama, biarkan saya menjelaskan tujuan pidato saya itu. Pidato saya tak dimaksudkan untuk menunjukkan rasa tak hormat pada Presiden Obama atau pada pemerintahannya. Saya sangat menghormati keduanya," kata Netanyahu dihadapan anggota AIPAC. Pernyataannya tersebut langsung mendapat sambutan dari lebih dari 15 ribu pendukung pro-Israel.

Netanyahu juga menampilkan gambar grafis, yang ia gambarkan sebagai aksi Iran yang melatih, mempersenjatai dan mengirimkan teroris ke lima benua. Ia mengatakan, 'tentakel' teror Iran telah mencapai seluruh dunia.

"Ini yang Iran lakukan tanpa senjata nuklir. Bayangkan jika Iran memiliki senjata nuklir. Dan Iran pernah bersumpah untuk memusnahkan Israel, kalau mereka berhasil membuat senjata nuklir tujuan mereka akan tercapai," papar Netanyahu.

Menurutnya, sebagai perdana menteri Israel ia memiliki kewajiban moral untuk berbicara dalam menghadapi bahaya ini. Netanyahu menegaskan, masih ada waktu untuk mencegah upaya Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement