Senin 30 Mar 2015 13:37 WIB

Assad: ISIS Berkembang karena Serangan Udara AS

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
A still image taken from video shows Syria's President Bashar al-Assad arriving to be sworn in for a new seven-year term at the presidential palace in Damascus July 16, 2014.
Foto: Reuters/Syria TV
A still image taken from video shows Syria's President Bashar al-Assad arriving to be sworn in for a new seven-year term at the presidential palace in Damascus July 16, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi AS, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berkembang sejak serangan udara koalisi pimpinan AS. ISIS menurutnya memulai rekrutmen besar-besaran sejak dimulainya serangan.

Berbicara dalam program 60 Minutes Channel CBS, yang disiarkan Ahad (29/3), Assad mengatakan ia kadang mendapat keuntungan dari serangan udara koalisi AS terhadap ISIS di Suriah. Namun sebenarnya serangan udara tersebut juga berimbas pada berkembangnya ISIS.

"Secara umum jika Anda ingin berbicara ISIS, sebenarnya ISIS telah berkembang sejak awal serangan," kata Assad .

Menurutnya, ISIS diperkirakan telah merekrut 1.000 orang setiap bulannya di Suriah. ISIS menurut Assad juga semakin mengembangkan kekuasaan mereka di Irak dan Libya. Sejumlah organisasi yang berafiliasi dengan Alqaidah menurutnya, juga telah mengumumkan kesetiaan mereka pada ISIS.

AS terus mengupayakan negosiasi untuk menyelesaikan perang saudara di Suriah. Namun mereka kini memprioritaskan serangan untuk melumpuhkan ISIS.

Ditanya mengenai kapan ia akan meninggalkan kekuasaannya, Assad mengatakan ia tak akan turun kecuali tak ada lagi dukungan untuknya. "Saat saya tak memiliki dukungan publik, saat saya tak mewakili kepentingan dan nilai-nilai Suriah," ujarnya.

Saat ditanya dari mana ia tahu ia masih mendapat dukungan, Assad mengatakan ia merasakannya.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement