Rabu 01 Apr 2015 12:41 WIB

PBB Menarik 13 Utusannya dari Yaman

Rep: C07/ Red: Ilham
Kisruh di Yaman melibatkan Arab Saudi kontra Iran.
Foto: Reuters
Kisruh di Yaman melibatkan Arab Saudi kontra Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Dewan Keamanan PBB dan badan-badan bantuan internasional merasa cemas dengan situasi Hak Asasi Manusia (HAM) dan kemanusiaan di Yaman yang memburuk dengan cepat di Yaman. PBB mengatakan telah menarik sisa personil internasionalnya dan kepala badan HAM PBB memperingatkan negara itu berada di tepi jurang “kehancuran total.”

"13 pegawai internasional yang tersisa di Yaman itu telah ditarik dan akan kembali ke sana jika situasinya memadai," kata Juru bicara PBB, Farhan Haq, seperti dilansir VOA News, Selasa (31/3).

Sementara itu, lanjut Haq, utusan PBB untuk Yaman, Jamal Benomar telah dipindahkan ke Yordania. Haq mengatakan, operasi PBB di Yaman akan dikelola oleh beberapa ratus staf lokal.

“situasi di Yaman sangat mencemaskan, di mana puluhan warga sipil terbunuh dalam beberapa hari ini," kata Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM, Zeid Ra’ad Al Hussein di Jenewa.

Badan-badan itu mengimbau pihak-pihak yang bertikai agar melindungi warga sipil dan memungkinkan bantuan medis dan bantuan lainnya. Mereka juga meminta agar bantuan itu sampai ke para korban yang sangat dibutuhkan.

Pertempuran di Yaman semakin sengit setelah sekutu yang dipimpin oleh Arab Saudi memulai serangan udara untuk menghantam kelompok gerilyawan Houthi. UNICEF mengatakan, pertempuran di Yaman mengakibatkan kerusakan parah pada layanan kesehatan dan pendidikan. Keadaan itu memperparah penderitaan anak-anak. Sebelum perang ini pun, mereka telah menghadapi krisis makanan dan kekurangan gizi parah.

UNICEF mengatakan, kekerasan membuat anak-anak ketakutan dan banyak di antara mereka direkrut menjadi tentara. Utusan perdamaian PBB, Jamal Benomar asal Maroko, dipindahkan ke Yordania untuk memulai upaya perundingan perdamaian.

PBB masih mengakui Presiden Abdurrabbu Mansour Hadi sebagai pemimpin sah di Yaman di tengah gerakan gerilya kelompok Houthi yang menyebabkan negara miskin Arab itu berada dalam kekacauan. Hadi saat ini berlindung ke Arab Saudi, negara yang menuduh Iran dengan sengaja mendukung Houthi untuk memperluas pengaruh di Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement