REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menembak mati 20 orang di kota kuno Suriah, Palmyra. Mereka diduga berjuang untuk pemerintah.
Aljazirah melaporkan pada Kamis (28/5), ISIS telah menembak mereka di depan kerumunan di teater Romawi Palmyra. Kepala Observatorium Suriah Rami Abdel Rahman mengatakan, mereka ditembak setelah dituduh berjuang untuk rezim Suriah.
"ISIS mengumpulkan banyak orang di sana dengan tujuan, untuk menunjukkan kekuatan mereka di wilayah itu," kata Abdel Rahman.
ISIS telah melakukan serangkaian kekejaman termasuk pemenggalan, pembunuhan massal, pemerkosaan, dan perbudakan. Mereka telah mengontrol wilayah Suriah dan Irak. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini memperingatkan pada Kamis (28/5), adanya potensi kejahatan perang di Palmyra. Ribuan orang berada dalam risiko mengalami kekerasan sewenang-wenang.