Rabu 30 Sep 2015 14:36 WIB

Negara Teluk dan G7 Janjikan Bantuan 1,8 Miliar Dolar AS Buat Pengungsi

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah bangunan hancur akibat ledakan di Provinsi Homs, Suriah, pada 14 Juni lalu. (ilustrasi)
Foto: EPA/SANA
Sebuah bangunan hancur akibat ledakan di Provinsi Homs, Suriah, pada 14 Juni lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Kelompok G7 dan negara-negara di Teluk Arab, Selasa (29/9) menjanjikan bantuan dana sebesar 1,8 miliar dolar AS untuk badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi Suriah.

"Kami bersama-sama sepakat memberikan dana sebesar 1,8 miliar dolar AS untuk organisasi bantuan internasional PBB, terutama badan pengungsi PBB dan Program Pangan Dunia," kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (30/9).

Komitmen itu diumumkan setelah pertemuan antara menteri luar negeri G7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat (AS) dengan rekan-rekan dari Negara Teluk serta perwakilan Eropa lain.

PBB sedang berjuang membantu sekitar 60 juta orang yang mengungsi akibat konflik dunia. Jumlah pengungsi ini jadi tertinggi sejak akhir Perang Dunia II. Di Suriah, sedikitnya 4 juta jiwa telah melarikan diri dari perang dan ratusan ribu mengungsi ke Eropa untuk mencoba membangun kembali kehidupan mereka.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres berterima kasih pada Jerman dan negara-negara donor yang meningkatkan kontribusi keuangan. PBB meminta bantuan sebesar 20 miliar dolar AS untuk memenuhi kebutuhan tahun ini.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement