Rabu 24 Feb 2016 16:13 WIB

Gencatan Senjata Suriah, Turki akan Tetap Serang Kurdi

Militan Kurdi yang terus berupaya melawan militer Turki.
Foto: Rand.org
Militan Kurdi yang terus berupaya melawan militer Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pesimis dengan implementasi gencatan senjata Suriah yang diumumkan AS dan Rusia beberapa waktu lalu, Rabu (24/2). Turki memperingatkan mereka akan melanjutkan serangan melawan pasukan Kurdi di Suriah.

"Saya menyambut gencatan senjata ini, tapi tidak terlalu optimis bahwa keputusan ini akan dihormati semua pihak," kata Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus pada reporter di Ankara.

Ia mengatakan Turki bisa tetap melakukan serangan menargetkan pasukan bersenjata di dalam Suriah, Syrian Kurdish People's Protection Units (YPG). Jika diperlukan, Turki akan membalas setiap serangan dari negara tetangga itu meski gencatan senjata sudah dimulai pada 27 Februari.

"Turki akan membela integritas teritorialnya, itu jelas," kata Kurtulmus yang juga meragukan komitmen Rusia. Menurutnya, Rusia bisa saja melanjutkan serangan udaranya di Suriah. "Kami harap tidak ada satu pun yang akan melakukan serangan udara, dan tidak ada yang akan membunuh warga sipil," katanya.

Kesepakatan gencatan senjata ini diumumkan Senin oleh Moskow dan Washington. Pemerintah Suriah sendiri mengatakan akan menerima menunda operasi tempur dan akan berkoordinasi dengan Rusia.

Baca juga, Erdoga: Turki Berhak Gelar Operasi Militer di Suriah.

 

sumber : Aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement