Jumat 29 Jul 2016 06:50 WIB

Tentara Kepung Kota, Warga Aleppo Kelaparan dan Ketakutan

Seorang wartawan perempuan berlari bersama pemberontak menghindari penembak jitu di Aleppo, Suriah.
Foto: Reuters/Jalal Al-Mamo
Seorang wartawan perempuan berlari bersama pemberontak menghindari penembak jitu di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Warga di Aleppo, Suriah kelaparan dan ketakutan seiring dengan pengepungan yang dilakukan militer Suriah di bagian timur kota yang dikuasai pemberontak.

Warga sekaligus jurnalis foto Karam Al Masri mengatakan kepada CNN, Kamis (28/7), makanan dan air menjadi hal langka.

"Situasi kini sangat buruk. Tidak ada cukup makanan di kota, tidak ada cukup roti. Warga sangat ketakutan dan lapar," katanya.

Banyak pasar tutup dan warga mengantre panjang untuk makanan. Masing-masing keluarga menerima enam loyang roti tiap dua hari.

"Ada kekurangan semua barang kebutuhan dasar," katanya.

Militer Suriah mengatakan, Rabu (27/7), tentaranya dan pendukungnya telah mengepung Aleppo dan memutus seluruh jalur pasokan dan koridor menuju lingkungan yang dikuasai pemberontak.

Militer meminta siapa pun yang memiliki senjata untuk menyerahkan senjata mereka dan meninggalkan atau bertahan di Aleppo. Warga menerima pesan singkat dari rezim untuk meninggalkan kota.

Masri mengatakan sulit bagi penduduk keluar dari kota, meski mereka sangat ingin. "Bagian timur benar-benar terputus. Tidak ada jalan keluar. Seluruh jalan ditutup dan kota dikepung," ucapnya.

Dia mengatakan warga takut tentara Suriah akan membunuh semua orang jika mereka masuk ke kota.

"Tapi tampaknya itu tak akan terjadi. Skenarionya sepertinya mereka tidak akan masuk ke kota. Bertempur di dalam Aleppo sulit dilakukan. Mereka justru akan membuat warga kelaparan dan memaksa mereka menyerah, seperti yang mereka lakukan di Homs," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement