Jumat 07 Apr 2017 11:47 WIB

Oposisi Minta AS Lanjutkan Serangan untuk Hentikan Rezim Assad

Foto yang diambil kelompok antipemerintah Suriah Edlib Media Center yang telah diautentifikasi menunjukkan dokter menangani seorang anak menyusul dugaan serangan kimia di Kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 4 April 2017.
Foto: Edlib Media Center, via AP
Foto yang diambil kelompok antipemerintah Suriah Edlib Media Center yang telah diautentifikasi menunjukkan dokter menangani seorang anak menyusul dugaan serangan kimia di Kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 4 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS --  Kelompok oposisi, Koalisi Nasional Suriah (SNC), menyambut positif serangan AS ke Pangkalan Militer Suriah di Homs.  Oposisi berharap AS terus melancarkan operasinya untuk menghentikan kekejaman serangan udara Suriah.

"Kami juga berharap serangan ini bisa menghentikan rezim Suriah menghentikan penggunaan senjata yang dilarang oleh internasional," ujar SNC dalam keterangannya, Jumat.

Sebelumnya AS meluncurkan 59 misil penjelajah dari dua kapal Angkatan Laut di timur Mediterania. Menurut keterangan pejabat serangan tersebut menghantam hangar pangkalan, tower pengawas serta area amunisi.  AS juga meyakini serangan itu menghancurkan pesawat tempur Suriah dan sejumlah perangkat pendukung lainnya.

Ini merupakan pertama kali AS melancarkan serangan langsung ke Suriah sejak perang pecah enam tahun lalu. Menurut Washington, serangan ini sekaligus balasan atas penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar al-Assad di Provinsi Idlib pekan ini.  Serangan di Idlib menewaskan 86 orang, termasuk 27 anak-anak.

Baca juga,  Televisi Pemerintah Suriah: AS Lancarkan Serangan Agresi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement