Senin 24 Jul 2017 03:03 WIB

Kedutaan Israel di Yordania Diserang

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Demonstasi anti-Israel (ilustrasi)
Foto: Hurriyet Daily News
Demonstasi anti-Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Sebuah situs berita Yordania, Hala Akhbar melaporkan insiden penyerangan terjadi di dekat Kedutaan Besar Israel di Amman. Situs Hala Akhbar melaporkan pada Ahad (23/7) malam seorang Israel dan seorang Jordania terluka. Dalam insiden tersebut telah terjadi penusukan dan penembakan.

Dilansir dari AP, masih menurut situs tersebut dikatakan bahwa salah satu korban mengalami luka kritis dan yang lainnya dalam kondisi luka ringan. Akibat peristiwa tersebut, pihak kemanan Yordania menambahkan pengamanan di dekat lokasi kejadian.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel tidak berkomentar. Insiden ini terjadi pada saat ketegangan antara Israel dan dunia Muslim mengenai detektor logam yang dipasang Israel di Masjid Al Aqsha yang merupakan tempat suci di Yerusalem yang dianggap suci oleh umat Islam dan Yahudi.

Pada Rabu (19/7), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, Israel belum akan mundur dari posisinya untuk menggunakan detektor logam di Masjid Al-Aqsha. Detektor tetap akan digunakan untuk mendeteksi dan memeriksa setiap Muslim yang hendak memasuki kompleks situs tersuci ketiga umat Islam tersebut.

Walaupun enteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan mengklaim belum mendapat kritik dan kecaman atas pemasangan detektor logam di Masjid Al-Aqsha, namun anggota dewan legislatif Palestina dan pemimpin Fatah Hatem Abdel Qader mengatakan, Yordania, Arab Saudi, dan Amerika Serikat (AS) telah memberi tekanan kepada Israel. Mereka menyerukan agar Israel segera menarik detektor logam dari pintu masuk Masjid Al-Aqsha.

Qader mengatakan, kompromi yang ditawarkan AS adalah untuk menarik detektor logam dan hanya mencari mereka yang gerak-geriknya mencurigakan.

"Rakyat Palestina bersedia mempertimbangkan usulan semacam itu di mana orang dan tas tertentu yang mencurigakan dicek, tapi tidak semua orang yang hendak memasuki Bukit Bait Suci," ujar Qader.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement