Rabu 01 Feb 2023 13:34 WIB

Washington Siapkan Bantuan Senilai 2 Miliar Dolar AS untuk Ukraina

Bantuan mencakup roket jarak jauh, amunisi dan senjata lainnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Petugas membersihkan puing-puing setelah roket Rusia menghantam gedung bertingkat di kota Dnipro, Ukraina. Amerika Serikat (AS) mempersiapkan bantuan militer senilai lebih dari 2 miliar dolar AS untuk Ukraina. Bantuan ini diperkirakan  mencakup roket jarak jauh yang dikirim pertama kalinya serta amunisi dan senjata lainnya.
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Petugas membersihkan puing-puing setelah roket Rusia menghantam gedung bertingkat di kota Dnipro, Ukraina. Amerika Serikat (AS) mempersiapkan bantuan militer senilai lebih dari 2 miliar dolar AS untuk Ukraina. Bantuan ini diperkirakan mencakup roket jarak jauh yang dikirim pertama kalinya serta amunisi dan senjata lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mempersiapkan bantuan militer senilai lebih dari 2 miliar dolar AS untuk Ukraina. Bantuan ini diperkirakan  mencakup roket jarak jauh yang dikirim pertama kalinya serta amunisi dan senjata lainnya.

Dua pejabat AS yang memberi pengarahan tentang masalah tersebut pada Selasa (31/1/2023) mengatakan kepada Reuters, bantuan senjata diharapkan akan diumumkan paling cepat minggu ini. Pengiriman bantuan juga mencakup peralatan pendukung untuk sistem pertahanan udara Patriot, amunisi berpemandu presisi dan senjata anti-tank Javelin.

Baca Juga

Salah satu pejabat mengatakan, sebagian dari paket itu berasal dari dana yang dikenal sebagai Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI). Inisiatif inj memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden mendapatkan senjata dari industri, bukan dari stok senjata AS.

Dana USAI akan digunakan untuk pembelian senjata baru, termasuk Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB) buatan Boeing Co, yang memiliki jangkauan 94 mil atau 150 kilometer. Amerika Serikat telah menolak permintaan Ukraina untuk rudal ATACMS dengan jangkauan 185 mil atau 297 kilometer.

Kisaran yang lebih jauh dari bom luncur GLSDB dapat memungkinkan Ukraina mencapai target yang berada di luar jangkauan. Senjata ini juga dapat membantu Ukraina menekan serangan Rusia.

Reuters pertama kali melaporkan proposal Boeing untuk mengirim GLSDB ke Ukraina pada November.  Pada saat itu diharapkan GLSDB bisa berada di Ukraina pada musim semi.

GLSDB dibuat bersama oleh SAAB AB dan Boeing. Senjata ini menggabungkan Bom Diameter Kecil (SDB) GBU-39 dengan motor roket M26. GLSDB dipandu GPS, dan mampu mengalahkan beberapa gangguan elektronik. GLSDB dapat digunakan dalam segala kondisi cuaca, dan melawan kendaraan lapis baja.

Sementara GBU-39 akan berfungsi sebagai hulu ledak GLSDB. GBU-39 memiliki sayap lipat kecil yang memungkinkannya meluncur lebih dari 100 kilometer jika dijatuhkan dari pesawat dan mengenai target berdiameter sekecil 3 kaki atau 1 meter.

Dana USAI juga akan digunakan untuk membayar lebih banyak komponen pertahanan udara HAWK, sistem kontra drone, kontra artileri dan radar pengawasan udara, peralatan komunikasi, drone PUMA, dan suku cadang untuk sistem utama seperti Patriot dan Bradley. Seorang pejabat AS mengatakan, bantuan kepada Ukraina juga mencakup sejumlah besar peralatan medis untuk melengkapi tiga rumah sakit lapangan yang disumbangkan oleh sekutu lain.

 

Selain dana USAI, bantuan senilai lebih dari 400 juta dolar AS diharapkan berasal dari dana Otoritas Penarikan Presiden. Otoritas ini memungkinkan presiden untuk mengambil dana saham AS dalam keadaan darurat. Bantuan itu diharapkan mencakup kendaraan pelindung penyergapan yang tahan ranjau (MRAP), sistem roket peluncuran ganda yang dipandu (GMLRS), dan amunisi.

Sejauh ini, Gedung Putih belum berkomentar mengenai rencana bantuan tersebut. Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan keamanan senilai sekitar 27,2 miliar dolar AS ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement