Selasa 15 Jun 2010 09:09 WIB

Anggota Parlemen Turki ke AS, Hilangkan Kekhawatiran Diplomatik

REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL- Sejumlah anggota parlemen dari partai yang berkuasa, yang berakar-Islam, terbang ke AS, Senin, untuk menghilangkan kekhawatiran bahwa Ankara telah meluncur menjauh dari Barat, lapor kantor berita Anatolia. Lawatan sepekan lamanya itu terjadi di tengah tuduhan di dalam dan luar negeri bahwa Turki, anggota NATO yang sedang berjuang untuk memperoleh keanggotaan Uni Eropa, telah menyimpang dari jalan Baratnya, membina hubungan lebih dekat dengan Iran dan bergerak menjauh dari Israel, yang pernah menjadi sekutunya.

Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), cabang moderat dari sebuah partai Islam yang sudah mati dan yang berkuasa sejak 2002, dengan mentah-mentah membantah tuduhan itu. "Tidak ada peralihan poros dalam kebijakan luar negeri Turki," kata Omer Celik, wakil ketua AKP yang memimpin delegasi itu, pada wartawan sebagaimana dikutip oleh Anatolia.

"AKP tidak memiliki agenda mengenai peralihan poros atau Turki akan menjadi (negara) Timur Tengah. Itu hanya retorika," katanya sebelum berangkat. Partai itu, yang menganggap dirinya sebagai jembatan antara Barat dan Timur, ingin sekali menghilangkan kekhawatiran bahwa negara itu telah menyekutukan dirinya dengan gerakan garis keras seperti Hamas.

Menurut Celik, delegasi itu akan menemui para pejabat Gedung Putih, kelompok-kelompok lobi dan pemikir di Washington untuk mengklarifikasi perkembangan dalam kebijakan luar negeri Turki belakangan ini dari tangan pertama". "Apa yang akan kami lakukan adalah untuk menjelaskan perspektif kebijakan luar negeri Turki," katanya. Akan ada perjalanan yang sama ke negara-negara Eropa, tambahnya.

AKP dalam beberapa tahun belakangan ini telah berusaha untuk menaikkan penampilan Turki di Timur Tengah di bawah kebijakan yang disebut kebijakan "tak ada masalah sama sekali dengan tetangga-tetangga (zero problems with neighbours), meningkatkan hubungan dengan negara-negara Muslim, termasuk di antara mereka Suriah dan Iran yang Barat lihat dengan kecurigaan. Hubungan Turki dengan Israel menurun cepat di tengah kecaman keras AKP pada serangan negara Yahudi itu yang menghancuran di Gaza pada akhir 2008 dan 2009, sebelum tercemplung ke dalam krisis ledakan penuh bulan lalu setelah serangan mematikan Israel terhadap kapal bantuan tujuan Gaza yang menewaskan sembilan warga Turki.

Dalam penyebab kekhawatiran lainnya bagi Barat, Ankara pekan lalu memilih menentang putaran keempat sanksi PBB terhadap Iran karena program nuklirnya dalam upaya untuk memberi kesempatan pada penyelesaian yang dirundingkan atas konflik itu. Menteri Pertahanan AS Robert Gates menyatakan, penolakan Uni Eropa memberi Turki proses penerimaan keanggotaan cepat, sebagian telah menyebabkan peralihan kebijakan luar negeri Ankara dan memburuknya hubungannya dengan Israel.

Pekan lalu, PM Turki Recep Tayyip Erdogan bersikeras bahwa Turki berkomitmen pada kedua hubungannya, Barat dan Timur, mengesampingkan tuduhan peralihan kebijakan luar negeri sebagai "propaganda kotor".

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement