Selasa 13 Jul 2010 23:25 WIB

Indonesia Dipertimbangkan Jadi Mediator Perundingan Moro

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Pejuang MILF
Pejuang MILF

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA--Presiden Filipina Benigno Aquino III, mempertimbangkan untuk meminta Indonesia memfasilitasi proses perdamaian antara pemerintah dan pejuang Front Pembebasan Islam Moro (Moro Islamic Liberation Front/MILF). ''Pemerintah memerlukan pihak ketiga untuk menjadi mediator proses perdamaian dengan MILF. Pihak ketiga itu mungkin Indonesia,'' kata Presiden Aquino, Senin waktu setempat.

Sebelumnya, di masa pemerintah pimpinan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo, Malaysia menjadi mediator perdamaian antara pemerintah dan MILF. Kuala Lumpur saat ini juga sedang memimpin Tim Internasional untuk memantau gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan gerilaywan Muslim di Filipina Selatan tersebut.

Presiden Aquino mengatakan, pemerintahnya akan terus melakukan kontak dengan beberapa pemerintah asing untuk kemungkinan membantu perundingan perdamaian dengan kelompok gerilyawan itu. Aquino sejauh ini belum mengumumkan anggota-anggota panel perdamaian kedua kelompok gerilyawan, yaitu MILF dan kelompok sayap kiri Front Demokratik Nasional.

Sejak tahun 1997, Manila telah melakukan perundingan yang tersendat-sendat dengan MILF untuk mengakhiri konflik bersenjata di pulau Mindanao, Filipina Selatan, yang telah menewaskan 120.000 orang dan menyebabkan dua juta orang terlantar dalam empat dasawarsa terakhir.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement