Jumat 20 Aug 2010 18:12 WIB

Bicarakan Nuklir, Utusan Khusus Cina ke Korut

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Cina mengatakan, Kamis, bahwa seorang utusan pentingnya telah mengunjungi Korea Utara pekan ini untuk membicarakan mengenai dimulainya lagi pembicaraan yang ditujukan untuk mengakhiri ambisi nuklir Pyongyang, dengan ketegangan meningkat di kawasan itu.Lawatan oleh pejabat tersebut, Wu Dawei, terjadi ketika sebuah pesawat yang diyakini merupakan jet tempur Korea Utara jatuh di bagian timurlaut China, yang menewaskan pilotnya, di tengah laporan ia mungkin berupaya untuk melarikan diri dari negara miskin itu.

Wu, utusan khusus Cina untuk urusan Korea, melakukan perjalanan ke Korea Utara Senin dan kembali Rabu, kata kementerian luar negeri dalam satu pernyataan. Wu, menurut pernyataan itu, telah bertemu dengan menteri luar negeri Korea Utara dan kepala bagian internasional Komite Sentral Partai Pekerja Korea.

Ia telah bertukar pendapat dengan Korea Utara mengenai menjaga perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea dan memulai lagi proses pembicaraan enam pihak, jelas kementerian itu.Pembicaraan perlucutan senjata nuklir enam-pihak -- yang mencakup dua Korea, Cina, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat -- telah macet sejak Pyongyang keluar April tahun lalu.

Kunjungan Wu terjadi di tengah ketegangan tinggi di kawasan itu setelah AS dan Korea Selatan mengadakan latihan angkatan laut bersama yang besar di Laut Jepang (atau Laut Timur).Latihan militer yang ditujukan untuk memperingatkan Korea Utara -- sekutu Cina -- itu setelah tenggelamnya sebuah kapal perang Korea Selatan yang Seoul dan sekutu-sekutunya katakan dilakukan oleh kapal selam Korea Utara.

Pekan lalu, Seoul juga melakukan latihan anti-kapal selam terbesarnya di dekat perbatasan Laut Kuning yang diperselisihkan.Ketegangan meningkat lagi setelah Korea Utara menyita sebuah kapal penangkap ikan cumi-cumi Korea Selatan dan menembakkan artileri ke Laut Kuning ketika Korea Selatan sedang merampungkan latihan anti-kapal selamnya.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement