REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PANAMA--Delapan-belas negara, Jumat (27/8) merampungkan dua pekan latihan militer untuk mempertahankan Terusan Panama dari serangan teroris dan ancaman lainnya, kata kepala Komando Selatan Amerika Serikat. Latihan tahunan yang disponsori oleh AS, Panama dan Chile -- tiga pengguna utama terusan -- itu dimulai pada 2002 dan penting dalam usaha perlindungan jalur pelayaran global dan regional, jelas Jendral Douglas Fraser pada satu konferensi pers.
Pada Panamax 2010, negara tuanrumah telah mengusahakan otorisasi Dewan Kemanan PBB atas ekspedisi militer internasional pimpinan-AS untuk menghadapi kemungkinan seranngan di terusan itu oleh kelompok teroris internasional yang mengikuti ketidakstabilan regional.
Pasukan militer dan polisi dari 18 negara mengambil bagian dalam latihan itu, termasuk Argentina, Brazil, Kolombia, Meksiko, Peru dan Uruguay. Latihan itu melibatkan operasi darat dan laut, distribusi bantuan kemanusiaan, tanggapan pada bencana alam dan pertempuran dengan para pedagang obat bius.
Terusan Panama yang dibangun pada 1914, dikuasai AS hingga 1979, dan kemudian di bawab administrasi US-Panama. Pada 1999, Panama menerima hak sepenuhnya atas jalan air yang menangani lima persen dari pertukaran pelayaran di dunia itu.
Sejak pembukaannya, hampir satu juta orang telah lewat melalui terusan itu, memberi Panama 700-800 juta dolar penghasilan tiap tahun, demikian AFP melaporkan.