REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM--Sedikitnya 2.000 kolonis Yahudi Ahad malam (26/09), setelah matahari terbenam, masuk Tepi Barat Sungai Yordan untuk melanjutkan pembangunan permukiman Yahudi.
Perintah penghentian pembangunan yang melarang warga Israel selama 10 bulan belakangan melakukan pembangunan di wilayah tersebut, resmi berakhir tengah malam. Sekelompok warga Israel meletakkan batu pertama pembangunan sekolah baru di Kiryat Netafim.
Di Revava mereka akan membangun permukiman baru. Truk pengangkut semen dan buldoser telah ditempatkan di kawasan tersebut. Mereka akan membangun sebanyak 13 ribu rumah baru.
Kaum kolonis, termasuk banyak pendukung partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu, tidak menggubris imbauan perdana menteri untuk bersikap menunggu.
Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dengan penengahan Amerika, sepanjang hari berusaha mencapai kata sepakat tentang moratorium pembangunan permukiman. Pihak Amerika berupaya meyakinkan Netanyahu memperpanjang masa penghentian pembangunan, seperti yang juga diinginkan pihak Palestina.