Selasa 30 Nov 2010 02:33 WIB

Oposisi Irlandia Nilai Bail Out Sebagai 'Pengkhianatan'

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN--Partai-partai oposisi Irlandia Minggu (28/11) berbaris mengkritik kesepakatan 'bail out' (dana talangan) sebesar 85-miliar euro dengan mitra internasional sebagai 'penghianatan nasional' yang menandai 'hari menyedihkan dan menyesalkan untuk negara kami.'

"Kesepakatan ini diumumkan malam ini dengan Uni Eropa dan IMF adalah penghianat nasional yang akan meninggalkan warga negara ini dengan tingkat utang melumpuhkan untuk tahun-tahun mendatang," kata pernyataan pemimpin partai Buruh Eamon Gilmore.

"Ini adalah hari yang menyedihkan dan menyesalkan untuk negara kita dan akibat langsung dari Fianna Fail (partai yang berkuasa) yang salah urus dan tidak bertanggung jawab," pernyataan menambahkan. Irlandia diperkirakan membayar tingkat suku bunga rata-rata 5,8 persen per tahun pada pinjaman internasional, Perdana Menteri Brian Cowen mengumumkan pada Minggu.

Michael Noonan,juru bicara keuangan untuk oposisi utama Fine Gael, membandingkan negosiasi dengan permainan poker yang Dana Moneter Internasional, Bank Sentral Eropa dan Uni Eropa tetapkan untuk menang. "Pada garis dasarnya ini bahwa pemerintah telah dibersihkan dalam negosiasi, (mereka) telah sangat lembut dalam pendekatan mereka," katanya kepada radio negara RTE.

Sesama partai oposisi Sinn Fein menyebut paket penyelamatan sebuah "kesepakatan mengerikan" dan mengkritik rencana untuk menggunakan 17,5 miliar euro keluar dari kelompok dana pensiun negara untuk membantu mendanai bailout. "Tingkat suku bunga 5,8 persen tidak terjangkau," ketua Sinn Fein, Gerry Adams menambahkan.

"Keputusan memaksa negara untuk mengambil 17,5 miliar euro keluar dari Cadangan Dana Pensiun untuk dituangkan ke dalam lubang hitam yang adalah sistem perbankan kami adalah sebuah bencana," tambahnya.

Bank-bank Irlandia, dibawa turun oleh utang beracun dan kemerosotoan kepercayaan investor, akan dapat menarik total 35 miliar euro keluar dari paket 85-miliar euro. Gubernur Bank Sentral Irlandia, Patrick Honohan, membela paket. "Dukungan Komisi Eropa, ECB dan IMF menjadi dasar yang jelas jalan kebijakan ekonomi dan keuangan untuk Irlandia," kata Honohan.

Danny McCoy, direktur umum Irish Business and Employers Confederation (IBEC/Konfederasi Pengusaha dan Pekerja Irlandia), mengatakan kesepakatan Uni Eropa-IMF "memberikan kepastian yang sangat dibutuhkan sekitar keuangan publik Irlandia dan jalan menuju pemulihan".

Pers Irlandia fokus tentang tanggung jawab kepemilikan utang Irlandia untuk menyerap sebagian dari biaya penyelamatan. "Default! (Gagal) Kata orang-orang," kata Independen Irlandia, menunjuk sebuah jajak pendapat yang menemukan bahwa 57 persen dari penduduk negara itu menyokong default pada utang kepada pemegang obligasi.

"Itu tidak mungkin untuk memahami bagaimana pemegang obligasi dapat mengharapkan untuk tetap tak terpengaruh oleh krisis," kata Irish Examiner di editorialnya.

"Itu mereka ... belum pada akar dari begitu banyak kemarahan." Sekitar 50.000 orang turun ke jalan-jalan di Dublin pada Sabtu untuk menentang pemotongan drastis yang diperlukan untuk mengamankan bail out.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement