Sabtu 04 Dec 2010 05:27 WIB

Uskup Filipina: Sinterklas Simbol Konsumerisme

Rep: AFP/ Red: Budi Raharjo
Sinterklas, ilustrasi
Sinterklas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA--Seorang uskup senior Filipina, Teodoro Bacani, menuduh Sinterklas telah mencuri semangat sesungguhnya dari perayaan Natal. Sinterklas dianggapnya membuat Natal menjadi identik dengan hiruk pikuk belanja barang.

Dalam komentarnya yang diterbitkan sebuah situs Katolik Roma, Jumat (3/12), Uskup Manila yang baru saja pensiun itu mencontohkan, Sinterklas memiliki daya tarik tinggi di Filipina. ''Sinterklas membantu mempromosikan konsumerisme karena ia adalah simbol belanja dan pemberian hadian. Yesus merupakan simbol pengorbanan kehidupan bagi manusia. Tetapi Sinterklas lebih menggambarkan lambang komersial,'' kecamnya.

Bacani mengritik patung dan gambar Sinterklas yang sekang lebih ditampilkan begitu mencolok di negaranya. Sedangkan simbol Kristen tradisional yang menggambarkan kelahiran Yesus, menghilang.

Menurut tokoh yang dekat dengan mantan presiden Corazon Aquino ini, orang-orang Filipina harus menyadari bahwa perayaan Natal dimaksudkan untuk merayakan kelahiran Yesus. ''Mari kita menjaga Yesus pada hari Natal. Mari kita proyeksikan Yesus saat Natal,'' ujarnya saat berkomentar di situs Konferensi Uskup Katolik Filipina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement