REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Hujan lebat yang melanda Filipina timur memakan lagi korban menyusul bencana tanah longsor di kawasan tersebut, demikian ujar pemerintah, Senin (3/1). Total 5 orang meninggal akibat bencana itu.
Seorang bayi berusia 1 tahun dan gadis berusia lima tahun terkubur dan terbunuh dalam insiden tanah longsor di Pulau Leyte, Ahad kemarin. Laporan itu merupakan data terbaru yang dipublikasikan Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional.
Banjir dan tanah longsor yang terjadi selama akhir pekan kemarin memaksa 1.000 keluarga meninggalkan rumah mereka di Leyte, Filipina. Tentara membantu proses mobilisasi dengan mengevakuasi warga dan membuka jalan.
Sementara, badan pemerintah itu mengatakan, seorang wanita muda, yang dilaporkan hilang di tanjung Bicol di pulau utama Luzon, ditemukan telah meninggal. Kematian itu menambah jumlah korban tewas akibat cuaca buruk di kawasan tersebut menjadi tiga orang.
Ketiga korban dari Bicol itu tersapu oleh banjir bandang ketika mereka mencoba mengungsi dari rumah mereka pekan lalu, demikian laporan dari buletin Dewan.
Banjir Bicol juga membuat lebih dari 62 orang mencari perlindungan di kemah-kemah evakuasi milik pemerintah. Namun beberapa orang telah kembali begitu cuaca membaik, beberapa jam sebelum tahun berganti.
Sementara, hujan deras masih menggurus di bagian timur pantai kawasan selatan pulau Mindanao selama tiga hari berturut-turut pada Senin, menyebabkan 900 orang meninggalkan rumah.
Tidak ada korban dilaporkan dalam banjir di Mindanao tersebut. Badan cuaca nasional mengatakan udara dingin yang berhembus dari kawasan Asia timurlaut memicu hujan lebat begitu mereka bertemu dengan udara lebih hangat di area tropis.