REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA--Lebih dari empat juta warga Pakistan masih tunawisma enam bulan setelah banjir bersejarah yang merusak negara Asia Selatan itu, demikian Palang Merah mengatakan, Jumat.
"Enam bulan dari banjir yang merusak di Pakistan itu, lebih dari empat juta orang masih dalam situasi yang sangat menyedihkan tanpa tempat perlindungan yang layak," kata Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) dan Masyarakat Bulan Sabit Merah dalam satu pernyataan.
Keluarga-keluarga yang mulai meninggalkan kamp dan tempat berlindung sementara telah kembali menemukan rumah mereka tidak lagi dapat didiami, sehingga menimbulkan "gelombang keterlantaran kedua". "Kekejaman bencana ini adalah bahwa jutaan orang telah terusir dari rumah mereka akibat banjir itu. Mereka bertahan menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, tinggal selama beberapa bulan di bawah kain kampas atau terpal," ujar Gocha Gushashvili, koordinator operasi banjir IFRC di Pakistan.
"Sekarang mereka telah pulang ke rumah, ke hampir tidak ada apa-apa. Rumah mereka, ladang mereka dan mata pencaharian mereka telah memuing," ia menuturkan. Hujan musim hujan katastropis yang melanda terus negara itu pada Juli dan Agustus telah berdampak pada 21 juta orang, menghancurkan 1,7 juta rumah dan merusak 5,4 juta akre tanah yang baik untuk ditanami.
IFRC telah mendesak para donor untuk menggali lebih dalam (kocek mereka), mengatakan bahwa permintaannya akan 130 juta frank Swiss (135 juta dolar Amerika Serikat) baru 59 persen tertutup. "Pendanaan penuh akan memungkinkan IFRC untuk membantu 130.000 keluarga untuk pemulihan mereka dalam dua tahun," organisasi itu mengatakan.