REPUBLIKA.CO.ID,LONDON – Masih ingat dengan gugusan pulau buatan di Dubai, Uni Emirat Arab, yang dibentuk seperti ‘negara-negara’ di dunia sehingga menyerupai sebuah peta dunia. Pulau artifisial yang dibuat dengan menimbun laut dengan 100 juta meter kubik material pasir dan batu.

Pulau-pulau buatan yang disebut ‘Dunia’ (The World) karena memunculkan ‘negara’ baru dalam peta dunia itu kini terancam tenggelam kembali ke dasar laut. Ini bakal menjadi tamparan atas keangkuhan dan kerakusan pengusaha Dubai.

Krisis keuangan global menyebabkan pasar properti di Uni Emirat Arab mengalami kelesuan. The World, kepulauan buatan manusia yang dirancang menyerupai peta dunia, kini di ambang kehancuran. Beberapa pulau kini mulai tenggelam kembali ke dasar laut.

‘’Pulau-pulau secara perlahan mulai tenggelam kembali ke laut,’’ kata Richard Wilmot-Smith QC, pengacara Penguin Marine asal Inggris. ‘’Ada bukti erosi dan penurunan The World.’’

The World, yang dibangun satu setengah mil dari daratan, kini menjadi pulau kosong setelah para investor mengalami guncangan financial akibat krisis global. Sebuah perusahaan feri, yang melayani pelayanan antar dari pulau ke pulau, sekarang berusaha untuk menarik diri dari perjanjian kontrak dengan Nakheel selaku pihak pengembang The World. Perusahaan feri itu memilih mundur karena kelesuan ekonomi dan erosi pasir pulau.

Hanya satu 'negara', yakni Greenland, yang saat ini dihuni. Namun, Nakheel membantah tudingan Penguin Marine yang menyebut The World kini sudah ‘mati’. Perusahaan hanya mengakui bahwa proyek The World saat ini hanya 'koma'.

"Ini adalah proyek sepuluh tahun yang telah melambat," katanya. "Tapi, ini adalah proyek yang akan selesai."

Ikuti Whatsapp Channel Republika