Senin 31 Jan 2011 06:57 WIB

El Baradei Imbau Hosni Mubarak Segera Angkat Kaki

El Baradei
Foto: CNN
El Baradei

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pemimpin oposisi Mesir, Mohamed El Baradei bergabung dengan massa pengunjuk rasa di  Tahrir Square Kairo, Ahad malam. Kedatangannya menandakan sikap menantang terhadap pemerintah saat ini dan jam malam yang diberlakukan militer.

El Baradei mengatakan Mubarak harus mengundurkan diri dalam rangka untuk menyelamatkan negara. "Jika dia ingin menyelamatkan tanah tumpah daranya, jika ia mempunyai sedikitpun patriotisme, saya akan menasehatinya untuk meninggalkan kursi kekuasaan hari ini dan menyelamatkan negeri ini," katanya.

"Aku datang hari ini untuk berpartisipasi ... dalam kehidupan Mesir," katanya demonstran bersorak-sorai. "Hari ini saya melihat ke dalam mata masing-masing dari Anda dan semua orang berbeda hari ini. Adalah hak Anda menuntut kebebasan di Mesir. Kita memiliki satu permintaan utama:.. Akhirnya rezim dan untuk memulai babak baru. "

Pemimpin oposisi ini mengatakan dia telah diberi mandat untuk membangun pemerintah persatuan. "Apa yang diingini orang-orang yang mengorganisir demonstrasi tersebut (adalah) untuk menyepakati pemerintah persatuan nasional," katanya pada CNN.

Mesir sedang memasuki masa transisi, dan pemerintahan persatuan nasional diperlukan untuk mengisi kekosongan dan menyiapkan pemilu yang  "adil dan bebas", El Baradei mengatakan.

Dia tidak mengesampingkan kemungkinan menjadi presiden atau presiden sementara jika Mubarak  turun. "Jika orang di sini, orang-orang Mesir ingin aku untuk melayani sebagai jembatan dari sistem otoriter ke demokrasi, saya tidak akan mengecewakan Anda semua," katanya.

Seorang saksi mata menggambarkan kedatangan El Baradei di Tahrir Square sebagai "kacau," dan tidak jelas apakah beberapa anggota tentara itu menunjukkan kesetiaan dengan pemerintah incumbent atau pengunjuk rasa. Beberapa tank  justru bergabung dengan pengunjuk rasa dan ikut melambaikan bendera Mesir.

Mubarak menolak mundur. Setelah membubarkan kabinetnya ia menunjuk wakil presiden dan perdana menteri, pos di pemerintahan yang sebelumnya tak pernah ada.

sumber : CNN, Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement