Jumat 04 Feb 2011 01:38 WIB

Korban Berjatuhan, PM Mesir Minta Maaf

REPUBLIKA.CO.ID,Perdana Menteri Mesir Ahmad Shafiq meminta maaf atas bentrokan yang terjadi di pusat kota Kairo Rabu malam (2/2), dan membantah pemerintah terlibat dalam penggalangan massa pendukung Presiden Mubarak.

"Tidak ada alasan apapun untuk menyerang pengunjuk rasa yang aman, dan oleh karena itu, saya meminta maaf," kata Ahmad Shafiq.

Shafiq berjanji akan mengadakan penyelidikan dan mengatakan pihak yang ditemukan bertanggungjawab atas insiden tersebut akan dihukum.

"Setelah penyelidikan mengungkap pelaku yang berada di balik kejahatan ini dan juga orang yang membiarkan hal ini terjadi, saya berjanji mereka akan dimintai pertanggungjawaban dan akan dihukum atas perbuatan mereka," kata Shafiq kepada televisi swasta, al-Hayat.

Kecaman

Perdana menteri Mesir juga menyerukan kepada massa untuk pulang ke rumah masing-masing guna membantu mengakhiri krisis yang sedang terjadi.

Sementara itu, para pemimpin Prancis, Jerman, Inggris, Italia dan Spanyol mengeluarkan pernyataan bersama untuk mengecam kekerasan di Mesir dan menyerukan transisi politik yang "harus dimulai sekarang".

Menteri kesehatan Mesir mengatakan lima orang meninggal dunia dalam bentrokan antara demonstran pro dan anti pemerintah yang pecah sejak hari Rabu.

Rentetan tembakan terdengar sepanjang fajar sementara para demonstran anti Presiden Husni Mubarak berusaha bertahan di lapangan yang selama 10 hari terakhir menjadi fokus unjuk rasa.

Para pengunjuk rasa masih berada di Lapangan Tahrir meskipun Presiden Mubarak sudah mengatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden September mendatang. Namun kelompok anti Mubarak meminta dia segera turun dari jabatannya.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement