Jumat 11 Mar 2011 08:17 WIB

Libya Bebaskan Wartawan Brazil, Tahan Wartawan Irak

patroli di dekat depot amunisi Libya, 15 km dari Zawiya, kota yang telah dikuasai demonstran
Foto: AP
patroli di dekat depot amunisi Libya, 15 km dari Zawiya, kota yang telah dikuasai demonstran

REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Pasukan keamanan Libya, Kamis (10/3), membebaskan wartawan Brazil yang ditahan sejak 2 Maret lalu. Tapi, Libya menahan seorang wartawan Irak pemenang-penghargaan yang bekerja pada sebuah surat kabar Inggris.

Andrei Netto (34) telah berada di kediaman duta besar Brazil menunggu untuk meninggalkan Libya ke Prancis setelah ditahan selama delapan hari di Sabrantha, kota 70 kilometer di barat Tripoli. Demikian kata harian Estado de Sao Paulo, Brazil.

Surat kabar itu menyebutkan Netto -- wartawan bermarkas di Paris yang masuk Libya melalui Tunisia pada 19 Februari lalu dan penahanannya diumumkan sebelumnya Kamis-- kini dalam keadaan sehat. Jaringan televisi GloboNews Brazil mengatakan Netto dihantam dengan ujung senjata dan dikerubungi oleh empat pria ketika ia berusaha untuk mendapatkan ijin dari para pejabat Libya untuk tinggal di negara itu.

Netto ditahan di sel di markas militer dan permintaanya berulang untuk menghubungi duta besar Brazil telah ditolak. Presiden Brazil, Dilma Rousseff, telah memerintahkan pemerintahnya untuk melakukan langkah-langkah mendesak agar Netto dibebaskan setelah surat kabar itu memastikan penangkapannya.

Estado de Sao Paulo tidak memiliki informasi mengenai nasib wartawan harian Guardian Inggris, Gaith Abdul-Ahad. Gaith dan Netto ditahan setelah meliput pertempuran di Zawiyah, kota dekat Tripoli, yang berusaha diputus dari media asing oleh tentara Libya.

Guardian mengatakan bahwa kementerian luar negeri Libya akhirnya mengkonfirmasi bahwa Andul-Ahad yang berasal dari Irak itu ditahan. Surat kabar itu segera mencari informasi mengenai tempat keberadaaanya selama beberapa hari setelah mereka kehilangan kontak langsung dengannya pada Ahad lalu.

Abdul-Ahad telah bekerja pada Guardian sejak 2004. ''Dia melaporkan dari Somalia, Sudan, Irak dan Afghanistan,'' kata harian itu. Ia memenangkan penghargaan wartawan asing British Press Award.

sumber : ANTARA/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement