Senin 14 Mar 2011 08:40 WIB

Qaddafi Serukan Rusia dan Cina Investasi di Sektor Minyak

Pemimpin Libya Muammar Gaddafi
Pemimpin Libya Muammar Gaddafi

REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS - Pemimpin Libya, Muammar Qaddafi, menyerukan Rusia China dan India pada Ahad (13/3) agar menanamkan modalnya di sektor perminyakan Libya. Demikian menurut televisi negara.

Siaran televisi itu mengatakan Qaddafi telah mengimbau dalam pembicaraan-pembicaraan dengan para duta besar ketiga negara itu. "Dalam diskusi-diskusi dengan para duta besar itu, ia mengimbau agar perusahaan-perusahaan dari negara-negara tersebut berinvestasi dalam industri minyak Libya," katanya.

Ekspor minyak Libya telah sangat terganggu oleh pertempuran. Selain kekurangan staf, sanksi internasional dan penolakan bank-bank internasional untuk mendanai transaksi di balik pemberontakan berdarah yang kini masih berlangsung.

Harga minyak mentah turun lebih dari satu dolar per barel setelah pasukan Qaddafi kembali menguasai beberapa wilayah selama akhir pekan ini. Beberapa pelaku industri dan analis memperkirakan mungkin diperlukan setahun untuk operasi dalam anggota OPEC, yang sebelum kerusuhan mencapai memproduksi 1,6 juta barel per hari, untuk kembali ke normal.

Pemain utama asing yang beroperasi di Libya termasuk Italia ENI, perusahaan AS ConocoPhillips dan ExxonMobil, perusahaan minyak Anglo-Belanda utama Shell dan Repsol Spanyol. Rusia dan China, yang keduanya anggota pemegang hak veto Dewan Keamanan PBB, sejauh ini menentang proposal untuk menerapkan zona larangan terbang di atas Libya yang terus didesakkan oleh negara-negara Barat.

sumber : Antara/Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement