Senin 14 Mar 2011 09:15 WIB

Digoyang Aksi Demo, Sultan Oman Serahkan Sebagian Kekuasaan

Sultan Qaboos
Foto: www.enduringamerica.com
Sultan Qaboos

REPUBLIKA.CO.ID,MUSKAT - Sultan Oman telah memutuskan untuk menyerahkan sebagian kekuasaan legislatif kepada satu dewan yang sebagian anggotanya dipilih. Demikian laporan kantor berita resmi, Ahad (13/3), dalam upaya nyata untuk memadamkan protes di kesultanan di Teluk tersebut.

Kantor berita ONA juga menyatakan Sultan Qaboos bin Said akan menggandakan pembayaran kesejahteraan bulanan dan menaikkan pembayaran pensiun. Hal tersebut akan membuatnya jadi penguasa paling akhir Teluk yang menawarkan pemberian kepada warga setelah kerusuhan yang telah mengguncang sebagian besar dunia Arab.

Oman, negara penghasil minyak yang biasanya normal di mulut Teluk, dikejutkan oleh protes di setidaknya dua kota besar pada bulan lalu. Aksi demonstrasi menewaskan satu orang.

Sultan Qabos, yang telah memerintah Oman selama bertahun-tahun, memecat serangkaian menteri dalam perombakan kabinet baru-baru ini. Pada Ahad, dia tampaknya membuat konsesi terbesarnya dengan mengumumkan ia akan menyerahkan kekuasaan pembuatan peraturan kepada Dewan Oman. Saat ini, hanya sultan dan kabinetnya dapat membuat peraturan.

Dewan Oman, yang sebelumnya hanya memberi saran kebijakan, terdiri atas Dewan Syura (anggotanya dipilih) dan Dewan Negara (anggotanya ditunjuk sendiri oleh sultan). "Satu komite teknis ahli mesti dibentuk guna mengembangkan perubahan rancangan Hukum Dasar Negara," demikian dekrit sultan yang dikutip ONA pada Ahad.

Ditambahkannya, kelompok itu nanti harus melapor kembali dalam waktu 30 hari. Tindakan sultan tersebut mendapat reaksi yang bercampur antara keraguan dan harapan oleh pemerotes yang telah beberapa hari berkemah di luar Dewan Syura untuk menuntut pekerjaan, kondisi hidup yang lebih baik dan pembaruan politik. "Itu tak berarti banyak pada saat ini. Kami akan merayakannya ketika Dewan Syura diberi kekuasaan nyata dalam mengelola pemerintahan," kata seorang pemrotes Hadi Suleiman.

sumber : Antara/Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement