Senin 14 Mar 2011 19:40 WIB

Darurat Nuklir Berlanjut

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,FUKUSIMA -- Tokyo Electric Power Company (Tepco) terus berjuang mendinginkan reacktor di pembangkit Fukusima I. Kegagalan sistem pendingin reaktor terus berlanjut di dua reaktor PLTN ini.

Sebagaimana diberitakan saluran televisi NHK, reaktor tiga di Fukusima I meledak pada Senin (14/3) sebelum tengah hari. Ini adalah ledakan kedua dalam tiga hari terakhir di instalasi tersebut. Ledakan telah menerbangkan atap dan dinding dari reaktor ketiga. Sebelas pekerja terluka.

Sebelumnya, Ahad (13/3), level air pendingin di dalam reaktor nomor tiga anjlok, sehingga batang bahan bakar reaktor terpampang. Otoritas nuklir Jepang percaya bahwa ledakan yang terjadi Senin (14/3) sama dengan ledakan di reaktor nomor satu PLTN ini, Sabtu (12/3). Yaitu dipicu akumulasi hidrogen di dalam bangunan raktor.

Badan Keselamatan Industri dan Nuklir Jepang bersama Tepco mengatakan tidak ada peningkatan level radiasi yang terdeteksi di sekitar komplek PLTN Fukusima I. Mereka menyatakan bejana reaktor masih terkontrol dan tekanan di dalamnya stabil.

Langkah konfirmasi tingkat radioaktifitas di sekitar reaktor akan dilakukan sebelum langkah pemompaan air laut ke dalam reaktor dilanjutkan. Prosedur pemompaan air laut ke reaktor nomor satu tertunda karena ada masalah dengan pompa.

Sementara reaktor nomor dua di komplek pembangkit listrik ini, sudah kehilangan seluruh kemampuan pendinginannya pada Senin (14/3). Hal ini memaksa perusahaan untuk melaporkan keadaan darurat berdasarkan UU Nuklir Jepang.

Tepco mengatakan bahwa ketinggian level air pendingin adalah 1,2 meter sampai pukul 15.00 waktu setempat, Senin (14/3), tapi ketinggian air terus anjlok. Perusahaan ini juga telah memompa air laut untuk mendinginkan reaktor dan mempertimbangkan cara lain untuk melepaskan udara dari gedung pembangkit. Hal ini karena ketakutan akan terjadinya ledakan hidrogen lain di komplek tersebut.

Sementara di komplek Fukusima 2, sistem pendingin dari tiga reaktor telah gagal. Peralatan pompa telah rusak diterjang tsunami, Jumat (11/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement