REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO--Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, yang menghadapi peningkatan tekanan terhadap upaya penanganan pemerintahannya atas kawasan negara itu yang dilanda gempa dahsyat dan ancaman krisis nuklir, mungkin akan mengunjungi daerah paling parah di timur laut Jepang, pekan depan, menurut seorang pejabat senior, Jumat.

"Kami sedang mempertimbangkan hal itu," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam konferensi pers. "Keperluan (Kan) untuk melihat langsung kondisi di sana dan mendengarkan (para pengungsi) terus meningkat."

Kan terbang di atas pembangkit listrik tenaga nuklir dan daerah-daerah yang dilanda gempa pada Sabtu lalu, sehari setelah gempa berkekuatan 9,0, SR dan kemudian berkata bahwa negara itu menghadapi tantangan terbesar sejak akhir Perang Dunia II. Tepat sebelum gempa melanda pada hari Jumat, dia duduk terkulai di kursinya di parlemen saat mendengarkan tuntutan oposisi untuk pengunduran diri atas skandal pendanaan politik Jepang.

Edano mengatakan pemerintah belum menyelesaikan rencana perjalanan Kan, karena tidak ingin mengganggu otoritas lokal pada suatu waktu saat mereka sangat sibuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika