REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO--Ambulans Jepang dikirim bersama dengan bis polisi dan militer pada Sabtu untuk mengevakuasi lebih dari 800 pasien dari rumah sakit-rumah sakit yang ditutup karena bocornya reaktor nuklir Fukushima, kata pejabat.
Menteri Kesehatan Yasunori Wada mengatakan para pasien diangkut keluar dari RS di kawasan yang terletak antara 20-30 kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak akibat gempa itu.
"Tindakan tersebut harus dilakukan secara hati-hati terutama saat mereka memindahkan banyak pasien di saat yang sama termasuk mereka yang terkena penyakit menular," kata Wada kepada AFP. "Tindakan ini tampaknya dapat diselesaikan dalam satu atau dua hari."
Krisis di PLTN itu --tempat para pekerja masih berjuang untuk menyemprot batang bahan bakar nuklir demi mencegah pelelehan yang punya akibat menghancurkan-- telah memicu kewaspadaan global dan kegelisahan warga sekitarnya hingga masyarakat di Tokyo.
Jepang telah memerintahkan evakuasi penuh dalam radius 20 kilometer dari fasilitas nuklir tersebut dan mengatakan bagi penduduk yang berada dalam jarak 30 km agar tetap berada di dalam rumah.
"Dalam situasi seperti ini, rumah sakit mengalami kesulitan untuk tetap melakukan kegiatan mereka terutama untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan dan personil mereka," kata Wada.
"Di tengah kekhawatiran para pasien dan desakan untuk mengevakuasi, beberapa RS secara sukarela melakukan hal tersebut, namun tidak semuanya dapat melakukan evaluasi secara mandiri sehingga pemerintah mencoba untuk membantu mereka."
Televisi NHK mengatakan dalam zona 20-30 km, terdapat enam tempat perawatan bagi warga lanjut usia yang berisi lebih dari 250 lansia namun Wada mengatakan belum ada rencana yang diputuskan untuk mengevakuasi mereka.