Ahad 20 Mar 2011 12:17 WIB

Empat Wartawan Al Jazeera Ditahan di Libya

Seorang karyawan stasiun televisi Arab Al Jazeera berjalan melewati logo Al Jazeera di Doha, Qatar. FIFA memperpanjang hak siaran Al Jazeera hingga Piala Dunia 2022.
Foto: AP
Seorang karyawan stasiun televisi Arab Al Jazeera berjalan melewati logo Al Jazeera di Doha, Qatar. FIFA memperpanjang hak siaran Al Jazeera hingga Piala Dunia 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,DOHA - Empar wartawan yang bekerja untuk Al Jazeera, termasuk warga Norwegia dan Inggris, telah ditahan di Tripoli setelah ditangkap di bagian barat negara itu. Demikian kata saluran satelit yang bermarkas di Qatar tersebut pada Sabtu (19/3) malam.

Al Jazeera mengatakan Lotfi al-Messaoudi, warga Tunisia; Ahmed Vall Ould Addin, warga Mauritania; Ammar al-Hamdan, kamerawan Norwegia; dan warga Inggris, Kamel Atalua ditangkap ketika melakukan tugas mereka di Libya barat. Pernyataan di laman internet saluran itu mengatakan bahwa pemerintah Libya akan memikul tanggung jawab atas keselamatan, keamanan dan kesehatan tim itu.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa pihak-pihak regional telah menggabungkan upaya mereka untuk menjamin pembebasan mereka, tapi tidak merinci.

Di Oslo, seorang juru bicara kementerian luar negeri, Frode Andersen, mengatakan mereka telah diberi informasi oleh Al Jazeera bahwa seorang wartawan dengan kewarganegaraan Norwegia telah ditangkap oleh pasukan yang setia pada pemimpin Libya Muammar Qaddafi. "Kami minta agar ia dan teman-temannya dibebaskan dengan segera dan menganggap pemerintah Libya bertanggungjawab sepenuhnya akan keselamatan mereka," katanya.

Sejak awal pemberontakan terhadap rezim garis keras Qaddafi pada 15 Februari lalu, sejumlah wartawan asing telah ditangkap di Tripoli. Pemerintah di Tripoli mengatakan mereka telah menahan empat wartawan New York Times setelah mereka hilang di bagian timur negara itu pada Selasa lalu. Surat kabar itu mengatakan mereka akan dibebaskan pada Jumat, tapi belum ada konfirmasi bahwa mereka benar-benar telah dibebaskan.

sumber : Antara/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement