Senin 20 Jun 2016 20:18 WIB

Nelayan Natuna Keluhkan Nelayan Cina

Nelayan bernama Idris (42) di atas perahunya di perairan Kepulauan Natuna.
Foto: abc
Nelayan bernama Idris (42) di atas perahunya di perairan Kepulauan Natuna.

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Di bagian paling atas gugusan kepulauan Indonesia yang luas, terdapat kepulauan yang menjadi garis depan sengketa yang semakin intensif di Laut Cina Selatan. Kepulauan Natuna yang indah di wilayah utara Indonesia tidak berada dalam sengketa, namun laut di sekitarnyalah yang telah menyebabkan ketegangan dengan Beijing.

Wartawan ABC mendatangi kepulauan itu serta perairan di dekatnya, dimana para nelayan setempat mendesak Pemerintah Indonesia untuk melindungi hak-hak mereka seiring dengan tindakan Cina menguji perbatasan.

Nelayan setempat bernama Idris (42 tahun), telah menjalani profesinya itu lebih dari separuh usianya dengan cara tradisional, yaitu menangkap ikan tanpa menggunakan jaring. Dia menolak menamai perairan itu sebagai Laut Cina Selatan.

"Memang, di atas peta disebut sebagai Laut Cina Selatan namun saya tak tahu itu. Bagiku, saya hanya tahu ini adalah Laut Natuna. Kami memancing di sini karena ini perairan kita. Kami tidak tahu apa itu Laut Cina Selatan," katanya kepada ABC.

Namun Cina yang perkasa, 3.000 kilometer ke utara, memandang wilayah ini secara sangat berbeda. Dinamakan sebagai Nine Dash Line, wilayah luas sekali di Laut Cina Selatan yang diklaim Cina sebagai perairan tradisional mereka, menjangkau sejauh Kepulauan Natuna.

Indonesia menegaskan kepulauan itu dan perairan sekitarnya berada dalam wilayah ekonomi eksklusifnya (ZEE). Nelayan lainnya bernama Syahrizal (42), menjadi nelayan hampir seluruh hidupnya, dan berada di wilayah Natuna enam tahun terakhir.

"Saya sangat marah, marah karena saya telah bekerja di Natuna sejak lama dan sekarang China mengklaim bahwa perairan ini milik mereka. Tentu saja saya sangat marah sebab hasil tangkapan kami tidak bisa bersaing dengan hasil yang mereka dapatkan dengan menggunakan pukat. Kami rakyat Natuna," ujarnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/nelayan-natuna-mengeluhkan-nelayan-china/7526248
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement