Rabu 27 Jun 2018 20:28 WIB

Wabah Polio Merebak di PNG, Pertama Kali dalam 18 Tahun

Virus polio bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak.

Vaksinasi polio.
Foto: Reuters/Sara Farid
Vaksinasi polio.

REPUBLIKA.CO.ID, PORT MORESBY -- Pemerintah Papua Nugini (PNG) mengukuhkan untuk pertama kalinya dalam 18 tahun muncul kasus polio. Kasus itu dideteksi terjadi di sebuah permukiman di kota kedua terbesar di negara tersebut.

Departemen Kesehatan PNG sedang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menangani hal tersebut. Virus polio bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak.

Satu kasus polio tersebut ditemukan di permukiman Lufa Mountain di kota Lae, yang dideteksi akhir April lalu. Korban adalah seorang bocah laki-laki berusia enam tahun. Kakinya lemah dan belakangan dikukuhkan karena terkena virus polio.

"Kami sangat khawatir dengan kasus polio di Papua Nugini dan virus ini sekarang beredar. Prioritas utama kami sekarang ini adalah berusaha mencegah lebih banyak anak-anak terkena infeksi polio," kata Menteri Kesehatan PNG Pascoe Kase dalam sebuah pernyataan.

Virus polio menyebar karena kotoran manusia yang disebarkan oleh mereka yang terinfeksi biasanya lewat air atau makanan yang terkontaminasi. Sejak 1996 tidak dilaporkan adanya kasus polio di PNG, dan negara itu dinyatakan bebas polio sejak 2000.

Versi virus yang beredar sekarang ini di PNG adalah 'vaccine-derived poliovirus', artinya virus yang bermutasi yang berasal dari virus polio lebih lemah yang digunakan dalam vaksinasi. 'Vaccine-derived polioviruse' ini jarang ada, dan cenderung terjadi di kawasan permukiman yang memiliki tingkat vaksinasi rendah.

Virus itu berkembang karena anak-anak yang tidak divaksinasi terkena kotoran dari anak-anak yang sudah divaksinasi atau terkena virus yang lebih lemah tersebut. Terkena virus itu bukan hal yang buruk sebenarnya karena bisa menyebabkan kekebalan pasif bagi anak-anak yang tidak mendapat vaksinasi.

Namun hal tersebut bisa menjadi berbahaya di komunitas yang memiliki tingkat vaksinisasi rendah. Virus lebih lemah itu akan menginfeksi lebih banyak orang, hidup lebih lama, dan akhirnya bermutasi menjadi virus yang lebih berbahaya yang bisa menyebabkan kelumpuhan.

WHO dan pemerintah PNG sudah melancarkan kampanye imunisasi darurat guna mencegah anak-anak lain terinfeksi. Kota Lae terletak di provinsi Morobe dimana dilaporkan tingkat vaksinasi hanya sekitar 61 persen. Pihak berwenang mengatakan 845 anak-anak sekarang sudah diimunisasi setelah virus itu terdeteksi pertama kalinya.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-06-27/wabah-polio-merebak-di-png,-pertama-kali-dalam-18-tahun/9915416
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement