Selasa 03 Jul 2018 17:19 WIB

Australia Hentikan Bantuan Langsung ke Palestina

Bantuan Australia untuk Palestina akan dialihkan ke PBB.

Red: Nur Aini
Bendera Australia (ilustrasi)
Bendera Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia menghentikan bantuan langsung kepada Otoritas Palestina (PA). Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan sumbangan dapat meningkatkan kemampuan PA untuk membayar warga Palestina yang dihukum karena kekerasan bermotif politik.

Bishop mengatakan, pendanaan dipotong untuk Multi-Donor Trust Fund Bank Dunia untuk Program Pemulihan dan Pembangunan Palestina. Hal itu setelah menyurati PA pada akhir Mei untuk meminta jaminan bahwa bantuan Australia tidak ditujukan bagi orang yang pernah dipidana.

Australia mengirim sekitar 10 juta dolar bantuan ke wilayah Palestina, dan sekarang akan mengarahkan dana melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kekhawatiran telah dikemukakan oleh beberapa politisi koalisi, termasuk Eric Abetz, bahwa uang yang dikirim melalui Bank Dunia telah digunakan untuk mendanai kekerasan di wilayah Palestina.

Bishop mengatakan dia yakin tidak ada dana Australia yang digunakan secara tidak tepat. "Saya yakin bahwa pendanaan Australia sebelumnya kepada PA melalui Bank Dunia telah digunakan sebagaimana mestinya," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Namun, saya prihatin bahwa dalam menyediakan dana untuk aspek operasi PA ini, ada peluang bagi mereka untuk menggunakan anggarannya sendiri untuk kegiatan yang tidak akan pernah didukung oleh Australia."

"Setiap bantuan yang diberikan oleh Organisasi Pembebasan Palestina kepada mereka yang dihukum karena kekerasan bermotif politik adalah penghinaan terhadap nilai-nilai Australia dan merusak prospek perdamaian yang bermakna antara Israel dan Palestina," ujarnya.

Australia mengalokasikan 43 juta dolar untuk bantuan kemanusiaan di wilayah itu untuk tahun fiskal saat ini, yang dimulai pada 1 Juli.

Australia mengikuti jejak AS

Pada Maret, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji Pemerintah AS yang mengeluarkan aturan penangguhan beberapa bantuan keuangan kepada keluarga Palestina yang tewas atau dipenjarakan dalam pertempuran dengan Israel.

Netanyahu mengatakan aturan yang disebut sebagai Taylor Force Act, berasal dari nama seorang Amerika yang tewas di Israel oleh seorang Palestina pada 2016. Ia menilai bantuan untuk Palestina untuk mendanai terorisme. Palestina mengatakan keluarga tersebut adalah korban kekerasan.

Pejabat Palestina Nabil Abu Rdeneh mengutuk aturan itu, dengan mengatakan itu tidak "memungkinkan terciptanya suasana yang kondusif untuk perdamaian".

Abetz menyambut keputusan Bishop.

"Keputusan Menteri Bishop yang kuat dan menentukan hari ini untuk memastikan bahwa Otoritas Palestina tidak lagi dapat menggunakan bantuan kita untuk membebaskan uang dalam anggarannya untuk terorisme yang dipromosikan negara, adalah sangat positif," kata Abetz.

Bishop mengatakan Dana Kemanusiaan PBB membantu 1,9 juta orang, terutama di Jalur Gaza di mana situasi kemanusiaan terus memburuk.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-07-03/australia-hentikan-bantuan-langsung-untuk-palestina/9934736
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement