REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan komandan satuan tugas khusus yang berkuasa atas penjara militer di Guantanamo telah dipecat. Laksamana Muda Angkatan Laut John Ring dipecat karena militer AS 'kehilangan kepercayaan pada kemampuannya memberikan komando'.
Dalam pernyataan Komando Selatan (Southern Command) pada Senin (29/4) Ring dibebastugaskan pada hari Sabtu (27/4) lalu. brigadir Jendral Tentara John Hussey akan menjadi pelaksan tugas komando di Guantanamo.
Komandan Southern Command Laksamana Angkatan Laut AS Craig Faller yang membebastugaskan Ring. Dalam pernyataannya perubahan kepemimpinan di Guantanamo tidak mengubah apa pun di penjara militer tersebut.
"Tidak akan mengganggu keamanan, kemanusiaan, perawatan legal, dan pengamanan yang diberikan kepada populasi tahanan di GTMO," kata Faller.
Saat ini, penjara Guantanamo diisi oleh 40 tahanan. Dalam masa kejayaannya pasca-serangan AS ke Irak pada tahun 2001 lalu penjara tersebut diisi 700 orang tahanan.
Penjara Guantanamo sangat terkenal selama pemerintahan mantan presiden AS George W Bush yang memasukkan orang-orang yang dianggap teroris ke dalam penjara itu. Mantan Presiden AS Barack Obama sudah mencoba untuk menutup Guantanamo karena serangkaian skandal penyiksaan dan bunuh diri.
Tapi upaya Obama itu menghadapi perlawanan keras karena ditentang Kongres yang selama pemerintahannya dikuasai Partai Republik. Saat itu Kongres AS mensahkan undang-undang yang melarang tahanan Guantanamo dipindahkan ke AS. Sebagian besar tahanan akhirnya dibebaskan atau dipindahkan ke negara lain.
Pada Januari 2018, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah untuk membuka kembali penjara itu. Penjara itu kembali diisi pada Mei 2018. Tapi jumlah tahanannya berkurang menjadi 40 orang saja.