Kamis 29 Mar 2018 15:03 WIB

Pemimpin Dua Korea akan Bertemu pada 27 April

Pertemuan tersebut akan berlangsung dalam KTT Korut-Korsel

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Kapal feri Korea Utara (Korut) Mangyongbong 92 yang membawa 140 musisi orkestra mendekat di pelabuhan di Donghae, Korea Selatan (Korsel), Selasa (6/2).
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Kapal feri Korea Utara (Korut) Mangyongbong 92 yang membawa 140 musisi orkestra mendekat di pelabuhan di Donghae, Korea Selatan (Korsel), Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) akan mengadakan KTT pertama mereka setelah lebih dari satu dekade. KTT tersebut akan diselenggarakan pada 27 April mendatang.

Pejabat Korsel mengumumkannya pada Kamis (29/3) setelah pemimpin Korut Kim Jong-un berkomitmen untuk denuklirisasi karena ketegangan telah mereda.

Pejabat pemerintah Korsel tersebut mengumumkan tanggal KTT setelah mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan rekan-rekan Korut mereka pada hari Kamis.Pembicaraan hari ini adalah yang pertama antara kedua Korea sejak delegasi kembali dari Korut.

Dilaporkan Telegraph, Kamis (29/3), kedua Korea itu telah sepakat pada awal bulan ini untuk mengadakan pertemuan puncak di desa perbatasan Panmunjom. Ketika Presiden Korsel Moon Jae-in mengirim delegasi ke Pyongyang untuk bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un.

Sementara itu, seorang pejabat kementerian unifikasi Korsel mengatakan kepada wartawan bahwa kedua Korea akan mengadakan pertemuan tingkat kerja pada 4 April. Pertemuan itu untuk membahas rincian untuk KTT, seperti dukungan staf, keamanan dan rilis berita.

Kim Jong-un bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping pada kunjungan kejutan ke Beijing pekan ini. Ini adalah perjalananpertamanya ke luar Korut yang terisolasi sejak dia berkuasa pada 2011.

(Korea) Utara dan Selatan telah mengalami penurunan signifikan dalam ketegangan sejak Olimpiade Musim Dingin di Selatan pada Februari. Meskipun secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953. Perang tersebut berakhir dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan untuk berhenti bertempur.

Kim juga dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Mei untuk membahas denuklirisasi. Meskipun waktu dan tempat belum ditetapkan untuk KTT itu.

Yang lebih mengejutkan adalah janji Kim untuk denuklirisasi KTT Korea. Komitmen itu dilaporkan oleh media pemerintah Cina, meskipun media resmi Korut tidak menyebutkannya, atau melaporkan pertemuan Kim dengan Trump.

Trump dan Kim telah saling mengancam dan mrnghina selama beberapa bulan belakangan ini.Pemimpin AS membuat pengumuman yang sama mengejutkan pada awal bulan ini bahwa dia siap untuk bertemu Kim untuk membahas krisis pengembangan senjata nuklir Pyongyang yang mampu memukul AS.

Keterlibatan pemimpin Korut dengan komunitas internasional telah memicu spekulasi bahwa dia mungkin mencoba untuk bertemu dengan para pemimpin lainnya. Surat kabarJepangAsahi mengatakanpada Kamis bahwa Jepang telah berbicara dengan pemerintah Korut tentang pertemuan bilateral. Sedangkan Xi Jinping berjanji Beijing akan menjunjung persahabatannya dengan Korut setelah pertemuannya dengan Kim.

Trump menulis di Twitter bahwa dia telah menerima pesan dari Xi pada Selasa malam bahwa pertemuannya dengan Kim berjalan dengan sangat baik dan Kim berharap bertemu dengan presiden AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement