Rabu 03 Oct 2018 18:16 WIB

Jepang Kirim Tim Bantu Korban Gempa-Tsunami Sulteng

Unit Pasukan Bela Diri Jepang akan memulai operasi segera setelah tiba.

Polisi mengamankan aktivitas bongkar muat bantuan makanan untuk korban gempa dan tsunami Palu serta Donggala di Pelabuhan Kelas-III Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Polisi mengamankan aktivitas bongkar muat bantuan makanan untuk korban gempa dan tsunami Palu serta Donggala di Pelabuhan Kelas-III Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang akan mengirimkan tim penanggulangan bencana ke Indonesia sebagai bantuan darurat bencana untuk gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Pemerintah Jepang telah memutuskan mengirim ke Indonesia Tim Penanggulangan Bencana Jepang (Japan Disaster Relief-JDR) yang juga terdiri dari Unit Pasukan Bela Diri Jepang.

Seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Rabu (3/10), Pemerintah Jepang juga akan mengirimkan bantuan darurat berupa tenda, pemurni air dan genset senilai sekitar Rp 3 miliar melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Pemerintah Jepang menyampaikan bantuan tersebut sebagai respons dari kerusakan yang disebabkan bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dalam kerangka kemanusiaan dan hubungan persahabatan antara kedua negara.

Unit Pasukan Bela Diri Jepang dijadwalkan berangkat menuju Indonesia pada Rabu (3/10). Unit Pasukan Bela Diri Jepang itu akan melakukan aktivitas bantuan, termasuk distribusi barang-barang kebutuhan di Sulawesi dan akan memulai operasi bantuan secepat mungkin setelah kedatangan sambil mengamati kondisi daerah yang terkena dampak bencana.

Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan Jepang siap membantu penanganan dampak bencana gempa dan tsunami yang terjadi di wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018. Selain itu, Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kano juga telah mengirimkan pesan dukacita kepada Menlu RI Retno Marsudi pada 29 September 2018, atau sehari setelah gempa.

Ungkapan belasungkawa dan kesediaan memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia juga telah disampaikan beberapa pemimpin negara sahabat, antara lain Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Presiden Cina Xi Jinping, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement